TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin ingin memperbaiki hubungan negaranya dengan Amerika Serikat setelah mengalami ketegangan atas tuduhan ada intervensi dalam pemilu Amerika Serikat 2016 lalu. Putin pun menangkap sinyal, Presiden Donald Trump juga ingin melakukan hal sama.
"Seperti yang Anda tahu beberapa hari lalu, saya berbicara dengan Presiden Trump melalui telepon dengan perasaan gembira. Saya mendapat kesan kalau Amerika Serikat ingin membangun hubungan yang baik dengan Rusia dan bersama-sama mencari solusi untuk masalah yang menjadi kepentingan kedua negara," kata Putin, saat bertemu dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo, seperti dikutip dari rt.com, Rabu, 15 Mei 2019.
Baca: Vladimir Putin: Rusia Harus Punya Penangkal Senjata Hipersonik
Putin menekankan kembali, Moskow sudah lebih dari satu kali mengutarakan betapa pihaknya ingin memulihkan hubungan dengan Amerika Serikat dan berharap kondisi saat ini bisa mendukung niat baik itu.
Ucapan Putin itu disambut positif oleh Menlu Pompeo. Dia mengatakan ada hal-hal yang menjadi kepentingan Amerika Serikat dan Rusia dimana kedua negara bisa bekerja sama secara produktif.
Baca: Rusia Bakal Kirim Wahana ke Bulan, Dikendalikan Robot Manusia
Menurut Putin, diantara isu dimana kedua negara bisa saling bekerja sama adalah masalah keamanan, mencegah penyebaran senjata pemusnah masal, masalah lingkungan hidup, ekonomi seperti produksi minyak karena ada beberapa area yang menjadi kepentingan kedua negara.
Sebelum melakukan pertemuan dengan Presiden Putin, Pompeo bertemu dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov. Kepada Lavrov, Pompeo mengatakan Washington tidak akan mentolelir intervensi dalam pemilu 2020. Menanggapi hal ini, Moskow menegaskan tidak pernah melakukan intervensi seperti yang dituduhkan.