TEMPO.CO, Jakarta - Berada di benua Asia, Sri Lanka merupakan salah satu negara yang memiliki catatan panjang tentang kekerasan berdarah dan mematikan.
Negara berbentuk satu pulau ini saat ini juga menjadi incaran negara-negara kaya karena letak geografisnya dan juga sumber daya alamnnya. Cina dan Amerika Serikat tengah menanamkan pengaruhnya di Sri Lanka.
Baca: Rusuh Massa Anti-Muslim, Sri Lanka Berlakukan Jam Malam
Berikut 5 fakta penting tentang Sri Lanka yang dikutip dari Al Jazeera, Colombo Ag
1. Sri Lanka menghadapi perang saudara selama 23 tahun. Lebih dari 65 ribu jiwa tewas selama berlangsung perang saudara antara pasukan pemerintah menghadai pemberontak Macan Tamil Eelam.
2. Perjanjian damai antara pemerintah Sri Lanka dengan pemberontak Macan Tamil Eelam berlangsung di Norwegia pada Desember 2002. Perang saudara berakhir pada 18 Mei 2009.
3. Perseteruan antara presiden dan perdana menteri. Presiden Maithripala Sirisena yang tidak menyukai perdana menteri Ranil Wickramasinghe tergambar saat Sri Lanka diguncang teror bom bunuh diri pada Minggu Paskah, 21 Mei 2019. Keduanya mengaku tidak menerima laporan intelijen dari India yang sudah jauh-jauh hari memberitahu Sri Lanka tentang ancaman teror.
Baca: Sri Lanka Usir 200 Ulama Islam, Rombak Kebijakan Visa
Pemicu ketidakkompakan presiden Sirisena dan perdana menteri Ranil diduga soal persaingan politik masa lalu. Ranil dikenal dekat dengan India. Sementara Sirisena dekat dengan Cina.
4. Sebelum teror bom bunuh diri yang diklaim ISIS dilakukan oleh milisinya, Sri Lanka yang mayoritas penduduknya beragama Budha tidak punya catatan tentang aksi terorisme ISIS dan organisasi teroris internasional lainnya. Setelah 21 April 2019, aparat menemukan terorisme sudah berakar di negara itu bahkan merekrut orang-orang terpelajar dan kelompok kelas menengah-atas.
Baca: Cina Danai Proyek Kota Pelabuhan di Sri Lanka Senilai Rp 20,16 T
5. Sri Lanka masuk dalam 60 negara yang masuk dalam peta Belt and Road Initiative yang digagas presiden Cina, Xi Jinping. Cina telah mendanai beberapa proyek spektakuler di Sri Lanka dan mengikat negara itu dengan pinjaman puluhan triliun rupiah.
Terbaru, Cina mendanai pembangunan kota pelabuhan di atas lahan reklamasi laut di Kolombo, ibukota Sri Lanka senilai Rp 20,1 triliun. Kota ini akan dibuat seperti Hong Kong dan Singapura.