Abdul Bari, dokter Afganistan yang berusaha menyelamatkan anak itu mengatakan luka parah pada bagian abdominal dan bagian femur menyebabkan bocah tak berdosa itu tewas pada malam kejadian. Demikian dikatakan Bari kepada BBC di perbatasan Chaman dekat Quetta, Pakistan, Minggu (21/10).
Dilaporkan serangan itu juga turut melukai paman Mullah Umar, namun jiwanya dapat tertolong. Saat ini dirinya sedang dirawat di sebuah rumah sakit di Kandahar. Namun dokter Bari mengungkapkan persediaan obat-obatan di rumah sakit itu hanya untuk lima hari. Akibatnya, banyak orang yang kemudian meninggalkan kota untuk mencari pengobatan di perbatasan.
Seperti diberitakan Kantor Berita AFP, AS telah melancarkan serangan daratnya yang pertama hari jumat malam itu. Mereka menerjunkan pasukan Ranger-nya yang terkenal dan sejumlah pasukan khusus.
"Secara umum serangan ini berjalan sukses," ujar Jenderal Richard Myers, Kepala Staf Gabungan Angkatan Perang AS. Myers mengatakan para pemimpin Taliban merupakan target serangan mereka. Pasalnya, merekalah yang memegang komando dan kontrol terhadap fasilitas perang Afganistan.
Myers mengakui bahwa serangan malam itu memang tidak membuat seorangpun pemimpin Taliban yang tewas. Meski demikian, serangan malam itu, kata dia, tidak mendapat perlawanan yang berarti dari pasukan Taliban.
Sementara Mullah Umar sendiri mengatakan, dalam sebuah wawancara dengan majalah terbitan Arab Saudi, bahwa kematiannya tidak akan menjadi akhir perang itu. Dia memastikan akan ada yang menggantikan posisinya. Mullah Umar juga meminta para muslim sedunia untuk mendukung perjuangan Taliban melawan AS. (Dedi Sinaga-Tempo News Room/AFP)