TEMPO.CO, Washington -- Juri agung federal di pengadilan Indianapolis, Indiana, Amerika Serikat, telah mengeluarkan dakwaan terhadap kelompok peretas Cina terkait pencurian data yang mengenai 78 juta orang.
Baca:
Kementerian Kehakiman Amerika Serikat menyatakan ini dalam rilis kepada pers seperti dikutip Sputniknews.
“Ada empat dakwaan terhadap Fujie Wang, 32 tahun, dan anggota lain kelompok peretas, yang masuk ke jaringan sistem komputer di AS,” begitu dilansir Sputnik News pada Jumat, 10 Mei 2019.
Dakwaan ini menyatakan para terdakwa mendapatkan akses masuk ke jaringan sistem komputer milik perusahaan Anthem dan tiga perusahaan lainnya.
Baca:
Para peretas mencuri data milik 78 juta orang dari jaringan komputer Anthem termasuk nama, nomor identifikasi kesehatan, tanggal lahir, nomor sosial keamanan, alamat, telpon, dan alamat email. Peretas juga mendapatkan informasi mengenai pegawai dan data gaji mereka.
Asisten Jaksa Agung, Brian Benczkowski, mengatakan,”Dakwaan yang dibuka hari ini menggaris bawahi aktivitas peretas komputer asal Cina yang melakukan salah satu peretasan data terburuk dalam sejarah.”
Baca:
Para peretas menggunakan berbagai teknik peretasan supercanggih untuk masuk ke dalam jaringan komputer dari perusahaan yang menjadi target.
Peretas, misalnya, mengirim email yang dirancang khusus atau spearfishing email dengan link berisi data pegawai dari perusahaan.
Kabar ini muncul di tengah ketegangan antara Washington dan Beijing terkait perang dagang, Laut Cina Selatan dan Taiwan.
Baca:
AS juga, seperti dilansir Reuters, menyatakan keprihatinan mengenai perusahaan telekomunikasi raksasa Huawei dan ZTE. Perusahaan manufaktur telekomunikasi ini sedang berupaya memenangkan sejumlah proyek pembangunan jaringan telekomunikasi 5G di sejumlah negara Barat.
AS menunjukkan adanya kaitan antara CEO Huawei dan pemerintah Cina. Ini membuat perusahaan bisa menggunakan akses teknologi untuk memata-matai pelanggan. Manajemen Huawei membantah tudingan ini dan mengatakan siap bekerja sama untuk memperbaiki jaringannya dari potensi kebocoran.