Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tolak Poin Kesepakatan Nuklir, Iran Mau Perkaya Uranium

image-gnews
Dalam foto yang dirilis oleh situs web resmi kantor Kepresidenan Iran, Presiden Hassan Rouhani memimpin rapat kabinet di Teheran, Iran, Rabu, 8 Mei 2019.[CNN]
Dalam foto yang dirilis oleh situs web resmi kantor Kepresidenan Iran, Presiden Hassan Rouhani memimpin rapat kabinet di Teheran, Iran, Rabu, 8 Mei 2019.[CNN]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Hassan Rouhani mengumumkan tidak akan mematuhi beberapa poin kesepakatan nuklir Iran 2015 (JCPOA) untuk membatasi uranium, setelah ketegangan antara Iran dan AS semakin memanas.

Presiden Iran Hassan Rouhani mengumumkan pengunduran diri dari kesepakatan nukli yang telah diteken enam negara melaui siaran televisi pada Rabu. Iran, kata Rouhani, akan mengurangi komitmen kesepakatan namun tidak akan mengundurkan diri sepenuhnya, menurut laporan CNN, 8 Mei 2019.

Keputusan ini setahun setelah AS menarik diri dari kesepakatan karena keberatan pada beberapa ketentuan kesepakatan.

Baca: AS Kirim Kapal Induk, Iran Mau Hidupkan Lagi Program Nuklirnya

Rouhani mengatakan para penandatangan kesepakatan: Prancis, Inggris, Jerman, Rusia dan Cina, telah diberitahu sebelumnya soal putusan Iran.

Berdasarkan perjanjian nuklir 2015, Iran diizinkan untuk menimbun sejumlah uranium yang diperkaya dan air berat yang diproduksi dalam proses itu, serta mengekspor kelebihannya.

Namun melakukan proses ini menjadi sulit setelah AS mencabut keringanan sanksi yang memungkinkan Iran untuk mengekspor kelebihan stok uranium tersebut, yang secara efektif memaksa Iran untuk menghentikan pengayaan atau mengabaikan batasan, yang sekarang sedang dilakukan.

Baca: AS Kirim Kapal Induk ke Iran Berawal dari Intelijen Mossad

"Republik Islam Iran menyatakan bahwa pada tahap saat ini, pihaknya tidak lagi berkomitmen untuk menghormati batasan uranium yang diperkaya dan cadangan air berat," kata Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran (SNSC) dalam sebuah pernyataan yang dirilis kantor berita semi-pemerintah, Fars.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hassan Rouhani mengatakan setelah 60 hari, Iran akan meningkatkan tingkat pengayaan uranium [Kantor Kepresidenan Iran / Mohammad Berno / Al Jazeera]

Dalam pidatonya, dikutip dari Al Jazeera, Rouhani mengatakan para penandatangan kesepakatan yang tersisa: Inggris, Prancis, Jerman, Cina dan Rusia, memiliki 60 hari untuk melaksanakan janji mereka untuk melindungi sektor minyak dan perbankan Iran dari sanksi AS, sebelum Iran meningkatkan pengayaan uraniumnya.

Baca: Ini 3 Cara Iran Bertahan dari Embargo Puluhan Tahun

SNSC mengatakan negara mitra lain akan memiliki 60 hari untuk meringankan tekanan terhadap Iran yang disebabkan oleh sanksi AS berikutnya, jika tidak negara itu akan menghentikan komitmen pembatasan pengayaan uranium dan langkah-langkah yang terkait dengan modernisasi Reaktor Air Arak.

"Keputusan dewan keamanan tinggi untuk berhenti bertindak atas beberapa komitmen Republik Islam Iran di bawah JCPOA (kesepakatan nuklir) dikomunikasikan kepada para kepala negara dari negara-negara yang masih berpihak pada kesepakatan itu," kata Kementerian Luar Negeri Iran.

Baca: Iran Mulai Proses 30 Ton Adonan Kuning Uranium

Rouhani juga menegaskan Iran akan menyimpan kelebihan uranium yang diperkaya, alih-alih menjualnya seperti yang disyaratkan oleh perjanjian nuklir.

Para pejabat Iran telah memperingatkan bahwa negara itu mungkin meningkatkan pengayaan uraniumnya, berpotensi menarik diri dari kesepakatan itu setelah upaya selama satu tahun demi menyelamatkan perjanjian nuklir bersama negara-negara Eropa pendukungnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Iran Siap Tembakkan Rudal, Klaim Fasilitas Nuklirnya Aman

1 jam lalu

Juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari berdiri saat militer Israel menunjukkan apa yang mereka katakan sebagai rudal balistik Iran yang mereka ambil dari Laut Mati setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di pangkalan militer Julis, di Israel selatan 16 April 2024. REUTERS /Amir Cohen
Iran Siap Tembakkan Rudal, Klaim Fasilitas Nuklirnya Aman

Iran mengaku fasililitas nuklirnya aman. Sehari sebelum dugaan serangan Israel, Garda Revolusi Iran mengklaim siap menembakkan rudal.


Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

3 jam lalu

Orang-orang berkumpul saat militer Israel memamerkan apa yang mereka katakan sebagai rudal balistik Iran yang mereka ambil dari Laut Mati setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di pangkalan militer Julis, di Israel selatan 16 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

Usai dugaan serangan Israel ke Iran, sejumlah maskapai penerbangan mengubah rute.


Warga Kota Isfahan Iran Tidak Dengar Apa pun soal Serangan Israel

4 jam lalu

Bendera Iran terlihat berkibar di atas sebuah jalan di Teheran, Iran, 1 Februari 2023. Majid Asgaripour/WANA (Kantor Berita Asia Barat) via REUTERS
Warga Kota Isfahan Iran Tidak Dengar Apa pun soal Serangan Israel

Warga di Kota Isfahan, Iran, mengatakan mereka tidak mendengar apa pun di tengah laporan serangan Israel ke daerah tersebut.


Dugaan Serangan Israel di Isfahan, Iran: Hanya Burung Kecil

5 jam lalu

Komandan Militer Iran Nyatakan Siap Hadapi Serangan Israel
Dugaan Serangan Israel di Isfahan, Iran: Hanya Burung Kecil

Militer Iran memastikan bahwa suara ledakan yang terdengar di Kota Isfahan bukan serangan peluru kendali Israel tapi suara sistem pertahanan udara.


Dugaan Israel Tembakkan Rudal, Iran: Tidak Ada Kerusakan

5 jam lalu

Presiden Iran Ebrahim Raisi berbicara dalam pertemuan dengan kabinet di Teheran, Iran, 8 Oktober 2023. Iran's Presidency/WANA (West Asia News Agency)/Handout via REUTERS
Dugaan Israel Tembakkan Rudal, Iran: Tidak Ada Kerusakan

Israel dikabarkan menyerang situs nuklir Isfahan, namun media setempat melaporkan tidak ada kerusakan karena serangan tersebut dilumpuhkan di udara.


Imbas Israel Serang Balik Iran, Rupiah Makin Keok

5 jam lalu

Karyawan menunjukkan uang pecahan 100 dolar Amerika di penukaran mata uang asing di Jakarta, Selasa 16 April 2024, Nilai tukar rupiah tercatat melemah hingga menembus level Rp16.200 per dolar Amerika Serikat (AS) setelah libur Lebaran 2024. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI) Edi Susianto menyampaikan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terjadi seiring dengan adanya sejumlah perkembangan global saat libur Lebaran. TEMPO/Tony Hartawan
Imbas Israel Serang Balik Iran, Rupiah Makin Keok

Selain terhadap nilai tukar rupiah, gejolak konflik ini juga berefek pada harga emas dan minyak dunia.


Ini Dua Dampak Konflik Iran-Israel Menurut Asosiasi Pengusaha Indonesia

6 jam lalu

Juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari berbicara kepada media saat militer Israel menunjukkan apa yang mereka katakan sebagai rudal balistik Iran yang mereka ambil dari Laut Mati setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di pangkalan militer Julis, di Israel selatan 16 April. 2024. REUTERS/Amir Cohen
Ini Dua Dampak Konflik Iran-Israel Menurut Asosiasi Pengusaha Indonesia

Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo merespons soal imbas konflik Iran-Israel.


Perbandingan Persenjataan dan Pertahanan Udara Israel dan Iran

7 jam lalu

Sistem pertahanan anti-rudal Iron Dome Israel dikerahkan di dekat Yerusalem, 14 April 2024. Menurut IDF, sistem pertahanan Israel, serta sekutu Israel di wilayah tersebut, mencegat 99 persen dari lebih dari
Perbandingan Persenjataan dan Pertahanan Udara Israel dan Iran

Konflik Israel dan Iran telah membawa kedua negara tersebut ke dalam perang langsung yang akan menguji persenjataan dan pertahanan militer keduanya.


Kisah SAVAK, Satuan Intelijen Iran yang Disebut Kejam dan Brutal

8 jam lalu

Ilustrasi hukuman cambuk di Iran. REUTERS
Kisah SAVAK, Satuan Intelijen Iran yang Disebut Kejam dan Brutal

Iran dikenal sebagai negara yang bergejolak. Suatu rezim menggunakan lembaga khusus untuk mengawasi dan membungkam oposisi


Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

8 jam lalu

Iran: Sanksi Dicabut atau Tak Ada Kesepakatan Nuklir
Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

Sanksi ekonomi Iran telah dimulai hampir setengah abad lalu.