Survei mengajukan lima pertanyaan kepada orang yang diwawancarai berkaitan dengan pengalaman negatif: rasa sakit fisik, khawatir, kesedihan, stres dan kemarahan.
Gallup mencatat bahwa negara-negara dengan skor negatif terendah tidak harus memiliki skor positif tertinggi.
"Hasil pada indeks ini terkait dengan negara asal, menunjukkan bahwa ada bias budaya dalam cara orang menjawab pertanyaan-pertanyaan ini," kata Gallup merujuk pada pertanyaan survei.
Jadi Swedia menduduki peringkat teratas dalam daftar kebahagiaan dunia, namun menempati posisi terendah keempat untuk pengalaman negatif.
Mahasiswa Azerbaijan yang kuliah jurusan bahasa Indonesia di Pusat Studi Bahasa Indonesia di Universitas Bahasa Asing Azerbaijan di Baku.
Sementara dua posisi teratas setelah Swedia ada ke Azerbaijan dan Kirgistan, dua negara Jalur Sutra.
Di Kyrgystan, Turkmenistan, Kazakhstan dan Uzbekistan, lebih dari 86 persen orang yang diwawancarai melaporkan menikmati hari bebas stres kemarin.
Taiwan adalah negara yang paling tidak mungkin melaporkan merasa sedih atau khawatir, Estonia adalah yang paling tidak marah dan Vietnam adalah yang paling tidak mungkin mengalami kesakitan fisik.
Chad berada di puncak Indeks Pengalaman Negatif
Secara global, lebih dari satu dari tiga orang mengatakan bahwa mereka mengalami banyak kekhawatiran (39%) atau stres (35%), dan tiga dari 10 mengalami banyak rasa sakit fisik (31%). Setidaknya satu dari lima mengalami kesedihan (24%) atau kemarahan (22%).
"Kekhawatiran dan kesedihan, yang sudah ada di tingkat rekor, masing-masing meningkat satu poin dari tahun sebelumnya," kata Gallup.
Negara Chad di Afrika Tengah, yang menjadi negara penghasil minyak pada tahun 2003 tetapi saat ini sedang bermasalah dengan ketidakstabilan dan kekerasan politik, menduduki puncak Indeks Pengalaman Negatif untuk pertama kalinya.
Pada 2018, lebih dari tujuh di 10 warga Chad (72%) mengatakan mereka berjuang untuk membeli makanan di beberapa titik dalam satu tahun terakhir.
Untuk tahun kedua berturut-turut, yang diwawancarai Afganistan adalah yang paling tidak mungkin untuk melaporkan Indeks Pengalaman Positif, dengan skor turun lima poin untuk mencapai rekor terendah.
Gallup berkomentar bahwa penurunan lebih lanjut di negara yang dilanda konflik ini mencerminkan betapa dahsyatnya siklus negatif kemiskinan dan kekerasan terhadap pengalaman sehari-hari warga Afganistan.
Baca: Jadi Negara Paling Bahagia, Seperti Apa Pendidikan di Finlandia?
Negara bekas Soviet
Laporan ini juga memberikan gambaran masyarakat paling emosional di dunia, kata Gallup.
Dengan rata-rata jawaban "ya" untuk 10 pertanyaan yang membentuk Indeks Pengalaman Positif dan Negatif, mereka mencatat bahwa enam dari 10 orang di Niger, Filipina, Liberia dan Ekuador melaporkan merasakan emosi yang kuat pada hari sebelum wawancara.
"Negara-negara di wilayah bekas Uni Soviet berada di ujung spektrum," kata Gallup. "Di Azerbaijan, Belarus, dan Latvia, kurang dari empat dari 10 penduduk melaporkan mengalami perasaan ini."
Belarus, dengan nilai terendah 34 persen dalam Indeks Pengalaman Positif, negara paling tidak bisa disentuh secara emosional dan lebih jarang tersenyum.