TEMPO.CO, Jakarta - Seorang perempuan, 25 tahun, nekad melemparkan sebuah telur kepada Perdana Menteri Australia Scott Morrison, Selasa, 7 Mei 2019. Aksi pelemparan telur ini terjadi di sebuah acara kampanye yang dilakukan Morrison.
Kepolisian Negara Bagian New South Wales mengatakan pelaku pelempar telur sudah ditahan, namun identitasnya tidak diungkap ke publik. Petugas keamanan langsung mencokok pelaku yang menggunakan topi dan menyeretnya menjauh dari kerumunan massa.
“Para petugas keamanan dari distrik Murray River sudah menahan perempuan yang diduga melempar telur ke arah Perdana Menteri saat sebuah acara di Pusat Hiburan Albury berlangsung. Telur itu menempel di kepala Perdana Menteri,” demikian pernyataan polisi.
Baca: Ini Dia Pelempar Telur ke Anas di KPK
A protester thrown an egg the Prime Minister Scott Morrison at an event in Albury (it didn’t break). #auspol #ausvotes @politicsabc pic.twitter.com/7KYWbKrrun
— Dan Conifer (@DanConifer) May 7, 2019
Baca: Dunia Dukung Will Connolly, Penimpuk Telur ke Senator Australia
Dikutip dari reuters.com, Selasa, 7 Mei 2019, Morrison segera mengelap kepalanya tak lama setelah terkena lemparan telur dan membantu seorang manula perempuan yang tersungkur ke lantai. Telur tidak pecah di kepala Morrison, tetapi jatuh ke lantai. Tidak ada korban luka dalam peristiwa ini.
“Kami akan melawan premanisme, baik itu aktivis pengecut yang tidak punya rasa hormat pada siapa pun atau kelompok militant yang mengelola usaha kecil,” kata Morrison melalui akun Twitter.
Perdana Menteri Morrison melakukan kunjungan ke Albury, Negara Bagian New South Wales, pada Selasa, 7 Mei 2019, dimana di wilayah itu dia dijagokan untuk kembali memimpin Australia. Rencananya masyarakat di Negeri Kangguru akan melakukan pemilu pada 18 Mei 2019 untuk memilih 46 anggota parlemen.
Laporan wartawan menyebut, perempuan itu melempar telur kepada Morrison sebagai bentuk protes atas kebijakan Australia di Pulau Manus, Papua New Guinea. Pulau itu sudah lama menjadi tahanan bagi para pengungsi illegal.