Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Presiden Trump Minta Pertempuran di Gaza Segera Dihentikan

image-gnews
Ketegangan yang kembali terjadi di wilayah Gaza, menewaskan total 27 warga Palestina dan empat warga sipil Israel. Sumber: France 24/Reuters
Ketegangan yang kembali terjadi di wilayah Gaza, menewaskan total 27 warga Palestina dan empat warga sipil Israel. Sumber: France 24/Reuters
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketegangan yang kembali terjadi di wilayah Gaza, menewaskan total 27 warga Palestina dan empat warga sipil Israel. Pertempuran di wilayah perbatasan Israel - Gaza, Palestina meletup pada Minggu 5 Mei 2019.

Israel melakukan serangan udara untuk membalas dua prajuritnya terluka akibat tembakan penembak jitu di sepanjang perbatasan Gaza.

Dikutip dari reuters.com, Senin, 6 Mei 2019, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah memerintahkan Angkatan Bersenjata negaranya untuk terus melancarkan serangan terhadap Hamas, sebuah kelompok yang berkuasa di Gaza.

Baca:Milisi Gaza Tembakkan 250 Roket ke Israel, Mengapa?

Militer Israel dalam keterangannya mengatakan lebih dari 600 roket dan proyektil ditembakkan ke kota-kota dan desa di wilayah selatan Israel sejak Jumat, 3 Mei 2019. Jumlah korban tewas dari pihak Israel sebanyak empat orang yang merupakan warga sipil.

Serangan ke wilayah Israel itu merupakan serangan balasan, dimana militer Israel telah mengincar lebih dari 260 target milik Hamas. Otoritas Gaza mengatakan serangan udara Israel dan artileri Negara Bintang Daud terhitung sejak Jumat kemarin total telah menewaskan 27 orang, yang dari jumlah itu 14 warga sipil salah satunya adalah bayi berusia 14 bulan.

Ketegangan yang kembali terjadi di wilayah Gaza, menewaskan total 27 warga Palestina dan empat warga sipil Israel. Sumber: REUTERS/Mohammed Salem

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Israel Ultimatum Warga Palestina, Harus Tinggalkan Desa

Ketua Hamas Ismail Haniyeh pada Minggu malam, 5 Mei 2019, menerbitkan sebuah pernyataan bahwa kelompoknya tidak menginginkan konflik yang lebih luas dan menginginkan sebuah gencatan senjata. Namun seruan Haniyeh itu dipertanyakan Israel karena sirine peringatan tembakan roket ke kota-kota di Israel masih terdengar sepanjang Minggu malam itu.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyerukan agar pertempuran ini segera diakhiri atau masyarakat Gaza hanya akan menghadapi serangan yang lebih keras. Trump mengingatkan saat ini adalah waktunya mengupayakan sebuah perdamaian.

"Sekali lagi, Israel menghadapi serangan roket dari kelompok Hamas. Kami 100 persen mendukung Israel yang mempertahankan warga negaranya. Untuk masyarakat Gaza, serangan ini sia-sia dan hanya membawa lebih besar penderitaan. Hentikan kekerasan dan upaya segera perdamaian. Ini bisa terjadi," kata Trump melalui Twitter.

Pertempuran perebutan wilayah Israel - Palestina di wilayah Gaza ini terjadi saat umat Islam mulai menjalankan ibadah puasa Ramadan. Secara tradisional, sepanjang Ramadan umat Islam diminta memperbanyak ibadah dan bersama-sama puasa hingga waktu berbuka.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

18 menit lalu

Seorang pria Palestina membawa karung tepung di luar pusat distribusi makanan PBB di kamp pengungsi Al-Shati di Kota Gaza, 17 Januari 2018. AS adalah donor terbesar (U.N. Relief and Welfare Agency) UNRWA selama beberapa dekade. REUTERS/Mohammed Salem
Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Jerman menyatakan akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA, menyusul negara-negara lain yang sempat menangguhkan pendanaan.


Sempat Diboikot terkait Israel, Unilever Indonesia Sebut Kinerja Perusahaan Membaik

32 menit lalu

Benjie Yap. Foto: Linkedin
Sempat Diboikot terkait Israel, Unilever Indonesia Sebut Kinerja Perusahaan Membaik

Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap menyatakan kinerja perusahaan tersebut saat ini membaik. Sempat diterpa boikot, diduga terkait Israel


Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

1 jam lalu

Kantor pusat Google di Mountain View, California, Amerika Serikat. (theverge.com)
Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

Google menjalin kerja sama dengan Israel lewat kontrak Project Nimbus untuk layanan komputasi awan atau cloud senilai hampir Rp 20 triliun.


Unjuk rasa Pro-Palestina di Kampus-kampus AS Terus Berlangsung, Apa Penyebabnya?

3 jam lalu

Para pengunjuk rasa berkumpul di sudut Grove dan College Streets setelah sebuah perkemahan di Beinecke Plaza dibubarkan.  Demonstran pro-Palestina menyerukan Yale untuk menarik investasi dari produsen senjata militer, di New Haven, Connecticut, AS, 22 April 2024. REUTERS/Melanie Stengel
Unjuk rasa Pro-Palestina di Kampus-kampus AS Terus Berlangsung, Apa Penyebabnya?

Unjuk rasa Pro-Palestina mahasiswa di AS atas perang Gaza kian intensif dan meluas selama seminggu terakhir, termasuk di Yale dan New York University.


Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

7 jam lalu

Peta serangan langsung Iran ke Israel pada 13 April 2024. X.com/@Iej
Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

Iran meluncurkan 320 hingga 350 senjata yang membawa bahan peledak seberat total 85 ton ke Israel pada Sabtu dinihari, 13 April 2024.


Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

7 jam lalu

Pria Palestina duduk di reruntuhan rumah yang hancur akibat serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Jalur Gaza utara, 22 April 2024. PkkREUTERS/Mahmoud Issa
Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

Turki mengatakan bahwa laporan HAM tahunan Washington gagal mencerminkan serangan Israel di Gaza.


Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

14 jam lalu

Gang bendera di markas besar PBB Eropa terlihat selama Dewan Hak Asasi Manusia di Jenewa, Swiss, 11 September 2023. REUTERS/Denis Balibouse
Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

Jamaika secara resmi mengumumkan pengakuan Palestina sebagai sebuah negara setelah musyawarah kabinet.


Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

15 jam lalu

Foto yang dirilis pada 15 Februari 2024 menunjukkan sebuah lubang besar di pusat kesehatan UNRWA yang hancur akibat serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Gaza. UNRWA menyebut bahwa data terbaru menunjukkan 84 persen dari seluruh fasilitas kesehatan di Gaza telah mengalami dampak langsung dari serangan-serangan yang terus berlangsung. UNRWA/Handout via REUTERS
Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

Menyusul beberapa negara yang telah menghentikan penangguhan dana UNRWA, Jerman melanjutkan kerja sama dengan badan pengungsi Palestina itu.Menyusul b


Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

16 jam lalu

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan berbicara kepada anggota Dewan Keamanan dalam pertemuan untuk mengatasi situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, di markas besar PBB di New York City, New York, AS, 18 April 2024. REUTERS /Eduardo Muno
Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

Perwakilan Rusia menilai Amerika Serikat menunjukkan sikap aslinya dengan memveto permintaan Palestina untuk menjadi anggota PBB.


Setelah Berbicara dengan AS, Israel Siap Serang Rafah dalam Waktu Dekat

16 jam lalu

Asap mengepul setelah serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 22 April 2024. REUTERS/Mahdy Zourob
Setelah Berbicara dengan AS, Israel Siap Serang Rafah dalam Waktu Dekat

Israel kabarnya telah menyediakan puluhan ribu tenda untuk warga sipil Palestina yang akan dievakuasi dari Rafah dalam beberapa minggu mendatang.