TEMPO.CO, Jakarta - Milisi Gaza menembakkan sekitar 250 roket ke wilayah Israel hari ini, 6 Mei 2019 sebagai balasan atas serangan udara yang dilakukan Israel pada hari Jumat lalu yang menewaskan dua milisi sayap militer Hamas, Qassam Brigade.
Israel melakukan serangan udara untuk membalas dua prajuritnya terluka akibat tembakan penembak jitu di sepanjang perbatasan Gaza.
Baca: Hamas Ancam Serang Kota-kota Besar Israel Jika Perangi Gaza
Serangan milisi Gaza dimulai pada hari Sabtu pagi hingga tengah malam. Saling serang lewat udara menelan korban tewas sebanyak 7 warga Palestina termasuk seorang ibu sedang hamil dan seorang bayi usia satu tahun.
Dari pihak Israel, seorang wanita usia 80 tahun yang tinggal di kota Kiryat Gat, sekitar 20 kilometer dari Gaza, terlukar parah di bagian kaki. Seorang pria usia 49 tahun di kota Ashkelon, tak jauh dari Gaza, terluka parah.
Baca Juga:
Baca: Menyamar Jadi Wanita, Pasukan Khusus Israel Bunuh Komandan Hamas
Pertempuran ini terjadi saat sejumlah pemimpin Hamas, kelompok milisi yang berkuasa di Gaza dan faksi bersenjata dalam jumlah kecil bernama Islamic Jihad berada di Kairo, Mesir. Dalam pertemuan yang dimoderatori Mesir, keduanya membahas upaya mencegah gencatan senjata runtuh.
Serangan roket bertubi-tubi ke Israel juga bertepatan dengan libur untuk merayakan Memorial Day dan Hari Kemerdekaan Israel pekan ini.
Menurut Angkatan Bersenjata Israel atau IDF, sistem pertahanan udara Iron Dome telah mencegat puluhan roket milisi Gaza.
Baca: Israel - Hamas Gencatan Senjata, Menhan Israel Mundur
Israel membalas serangan roket dengan meluncurkan serangan udara dengan menarget 130 milisi di Gaza termasuk terowongan, lokasi peluncuran roket dan kompleks militer yang digunakan Hamas dan Jihad Islam.
Mengutip CNN, Israel telah mengumumkan penutupan dua perbatasan antara Israel dan Gaza, termasuk menutup zona penangkapan ikan di Gaza.