Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Unjuk Rasa Hari Buruh di Prancis Berlangsung Ricuh

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Unjuk rasa peringatan Hari Buruh atau May Day pada 1 Mei 2019 diwarnai sekelompok pengunjuk rasa berbaju hitam yang menyerang petugas keamanan. Reuters.
Unjuk rasa peringatan Hari Buruh atau May Day pada 1 Mei 2019 diwarnai sekelompok pengunjuk rasa berbaju hitam yang menyerang petugas keamanan. Reuters.
Iklan

TEMPO.COParis – Puluhan pengunjuk rasa bertopeng dan mengenakan jaket berpenutup kepala terlibat bentrokan dengan polisi anti-huru hara di bagian selatan ibu kota Paris, Prancis pada peringatan Hari Buruh atau May Day, Rabu, 1 Mei 2019.

Baca:

 

Para pengunjuk rasa ini membakar tempat sampah, merusak properti disekitar, dan melempari polisi dengan benda keras. Mereka mencoba memanfaatkan peringatan Hari Buruh untuk memprotes kebijakan Presiden Prancis, Emmanuel Macron.

“Skenario saat ini merupakan skandal dan tidak pernah terjadi. Ini tidak bisa diterima dalam sistem demokrasi,” kata pengurus serikat kerja berhaluan kiri CGT pada 1 Mei 2019 seperti dilansir Reuters.

Baca:

 

Pengurus serikat pekerja ini mengatakan sekretaris jenderal organisasi ini terkena lemparan gas air mata oleh petugas.

Ribuan warga mulai turun ke jalan untuk melakukan unjuk rasa pada peringatan Hari Buruh May Day pada 1 Mei 2019.

Puluhan ribu orang dari serikat pekerja dan pengunjuk rasa rompi kuning turun ke jalan di seluruh Prancis. Mereka berunjuk rasa beberapa hari setelah Macron meluncurkan paket kebijakan termasuk pengurangan pajak senilai 5 miliar euro atau sekitar Rp80 triliun.

Ini merupakan respon pemerintah atas unjuk rasa selama sekitar enam bulan terkait rencana kenaikan pajak bahan bakar minyak, yang diprotes warga.

Baca:

 
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Polisi anti-huru hara terlihat menggunakan gas air mata dan meriam air untuk membubarkan kumpulan massa di ibu kota Paris. Mereka menyasar kelompok massa yang terlihat menggunakan penutup wajah, yang lalu terlihat membaur dengan buru yang sedang memperingati Hari Buruh.

Sekitar 7.400 polisi diturunkan dan telah menahan 200 orang. Beberapa orang terluka ringan akibat bentrok dengan petugas.

Ada tiga kelompok massa yang diperkirakan bergabung pada unjuk rasa ini yaitu aktivis serikat buruh, pengunjuk rasa rompi kuning, dan kelompok pengacau garis keras, yang gemar melakukan tindak kekerasan perusakan saat berunjuk rasa.

Baca:

 

Menteri Dalam Negeri, Christophe Castaner, mengatakan beberapa kelompok di sosial media mendesak pengunjuk rasa untuk mengubah Paris menjadi ibu kota kerusuhan. Polisi bersiaga mengantisipasi datangnya sekitar 2000 pengunjuk rasa di Paris dengan tujuan menimbulkan kerusuhan.

“Berdasarkan informasi yang kami miliki, ada sekitar 1000 sampai 2000 aktivis radikal, yang bisa diperkuat oleh individu dari luar negeri, yang akan mencoba menyebarkan kerusuhan dan tindak kekerasan,” kata Castaner dalam jumpa pers seperti dilansir Channel News Asia pada Rabu, 1 Mei 2019.

Sebagian pengunjuk rasa ini adalah kelompok pemuda anti-kapitalis yang disebut sebagai black blocs. Mereka kerap mengenakan pakaian hitam dan penutup wajah.

Menurut Castaner, polisi Prancis mulai melakukan pendekatan pre-emptive dengan melakukan penggeledahan terhadap orang-orang yang berencana untuk melakukan unjuk rasa. Taktik ini diizinkan oleh undang-undang baru sebagai respon atas tindak kekerasan yang muncul selama unjuk rasa rompi kuning.  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

3 hari lalu

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Herzi Halevi. Reuters
Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.


Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

11 hari lalu

Suasana peringatan
Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.


Bukan Paris Ini Kota Favorit di Eropa untuk Melamar Kekasih

11 hari lalu

Portas do Sol, Lisbon, Portugal. Unsplash.com/Lisha  Riabinina
Bukan Paris Ini Kota Favorit di Eropa untuk Melamar Kekasih

Menurut sebuah studi, kota ini menempati urutan teratas sebagai kota terpopuler untuk melamar kekasih


Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

12 hari lalu

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan mengevakuasi Adrea Zoe, pelancong asal Prancis, yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Minggu, 7 April 2024. Foto: Istimewa
Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan menemukan Adrea Zoe, 52 tahun, perempuan asal Prancis yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Kabupaten Karo


Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

12 hari lalu

Pekerja bantuan Australian World Central Kitchen (WCK), Lalzawmi
Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza


Jauhi Paris yang Ramai, Ini Destinasi Wisata Tersembunyi di Seine-Saint-Denis

13 hari lalu

Basilika Saint-Denis. Instagram.com/@basiliquesaintdenis
Jauhi Paris yang Ramai, Ini Destinasi Wisata Tersembunyi di Seine-Saint-Denis

Berikut ini beberapa destinasi hidden-gem yang dapat ditemukan di Seine-Saint-Denis, Paris


Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

17 hari lalu

Seorang anak laki-laki Palestina berjalan di lokasi serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 27 Maret 2024. Israel tetap melancarkan serangan walaupun Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) mengesahkan resolusi seruan gencatan senjata segera di Jalur Gaza Palestina. REUTERS/Bassam Masoud
Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

Prancis mengadakan konsultasi tertutup dengan Dewan Keamanan PBB untuk mengajukan resolusi tentang pemantauan penerapan gencatan senjata di Gaza.


Asal Usul 1 April sebagai April Mop, Budaya Ngeprank yang Bermula Sejak 1582

18 hari lalu

April Mop Happy Fool Day by Boldsky
Asal Usul 1 April sebagai April Mop, Budaya Ngeprank yang Bermula Sejak 1582

April Mop atau April Fool's Day pada 1 April punya kisah panjang sejak 1582.


39 Tahun Bandara Soekarno-Hatta: Akhiri Masa Kejayaan Bandara Kemayoran, Arsitek Bandara Charles de Gaulle Paris

18 hari lalu

Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. ANTARA/Widodo S. Jusuf
39 Tahun Bandara Soekarno-Hatta: Akhiri Masa Kejayaan Bandara Kemayoran, Arsitek Bandara Charles de Gaulle Paris

Pada 1 April 1985, Bandara Soekarno-Hatta mulai beroperasi untuk pertama kalinya. Lantas, bagaimana awal pendirian bandara internasional ini?


Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

21 hari lalu

Sebuah tanda tergantung di gerbang sebuah gedung di Universitas Harvard di Cambridge, Massachusetts, AS, 6 Juli 2023. REUTERS/Brian Snyder
Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

Seorang dokter Prancis "mengikat buku itu dengan kulit manusia yang diambil tanpa persetujuan dari jasad pasien wanita," menurut Perpustakan Harvard