TEMPO.CO, Jakarta - Upacara turun tahta Kaisar Jepang, Akihito, 85 tahun, diselenggarakan hari ini jam 5 sore waktu setempat di ruang pinus atau Matsu no Ma. Ini ruang yang sangat terhormat dalam istana kekaisaran.
Lantai ruangan ini dilapisi kayu yang terbuat dari pohon zelkova Jepang, dan dindingnya dilapisi kain bermotif pohon pinus.
Baca: Kaisar Akihito Resmi Turun Tahta, 2 Fakta Ini Jadi Alasan
Prosesi upacara turun tahta Kaisar Akihito dimulai dengan penyerahan pedang kuno dan permata yang melambangkan kebesaran kekaisaran yang juga diyakini sebagai warisan kaisar terdahulu.
Pedang kuno dan permata tersebut disimpan dalam sebuah kotak kayu bersama cermin suci yang merupakan bagian dari warisan suci istana.
Upacara dihadiri 300 tamu undangan termasuk bangsawan, pemerintah, ketua parlemen, jaksa, hingga kepala daerah bersama pasangannya.
Baca: Antusias Warga Menjelang Upacara Turun Tahta Kaisar Akihito
Di sela upacara nanti, Perdana Menteri Shinzo Abe mewakili rakyat Jepang akan memberikan pidato kenegaraan dan diakhiri pidato Akihito.
Akihito masih menjabat sebagai kaisar hingga tengah malam nanti. Keesokan hari upacara penobatan pangeran Naruhito, 59 tahun sebagai kaisar sekaligus awal dari era Reiwa atau era harmonis nan indah menggantikan era Heisei.
Prosesi upacara akan digelar secara singkat besok jam 10.30 pagi dengan menerima pedang kuno, permata, dan tanda kekaisaran.
Cermin akan dipersembahkan dalam ritual doa yang melambangkan pewarisan tahta.
Baca: Ini Yang perlu Diketahui Tentang Kaisar Jepang Akihito
Selama prosesi doa berlangsung, Kaisar Naruhito berdiam diri selama 10 menit dan dilanjutkan pidato kenegaraan oleh Shinzo Abe.
Kaisar Naruhito akan menyapa warga Jepang pada tanggal 4 Mei mendatang di balkon kaca istana. Pangeran Naruhito resmi menjabat kaisar pada Oktober mendatang yang akan dihadiri 2500 orang dalam parade Tokyo.
CHANNEL NEWS ASIA | PANJI MOULANA