Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Hamza, Warga Palestina Terkatung-katung di Bandara Soetta

image-gnews
Hamza Mohamed Ahmad Abu al-Qumssan, 35 tahun, warga negara Palestina, terkatung-katung di Bandara Soekarno-Hatta. Sumber: dokumen pribadi Hamza.
Hamza Mohamed Ahmad Abu al-Qumssan, 35 tahun, warga negara Palestina, terkatung-katung di Bandara Soekarno-Hatta. Sumber: dokumen pribadi Hamza.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hamza Mohamed Ahmad Abu al-Qumssan, 35 tahun, warga negara Palestina, terkatung-katung di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) setelah Indonesia, Malaysia dan Yordania menolak menerimanya.

Kepada Tempo, Senin, 29 April 2019, Hamza menceritakan dia terbang ke Indonesia dengan tujuan untuk memulai hidup baru dan lebih baik. Dia tiba di Jakarta pada 18 Januari 2019 dan mendapatkan visa on arrival di Bandara Soekarno Hatta. Visa tersebut berlaku selama 30 hari.

"Selama di Indonesia, saya berjalan-jalan ke Jakarta, Bogor, Bandung, Sukabumi dan Puncak. Saya pun tak bermaksud menikahi perempuan Indonesia demi bisa tinggal di sini. Saya ingin memulai hidup baru di Jakarta dan ini bukan hal yang salah kan?," kata Hamza.

Baca: 30 Ribu Warga Palestina Unjuk Rasa di Perbatasan Israel

Melalui Indonesia, Hamza melakukan penerbangan ke Kuala Lumpur, Malaysia sebanyak dua kali. Penerbangan itu di lakukan pada Februari dan 20 Maret 2019 karena dia ingin melanjutkan kuliah S2 di sana. Dua kali penerbangan ke Malaysia itu semuanya berjalan mulus.

Masalah mulai muncul, ketika pada 20 April 2019 dia melakukan perjalanan ke tiga kali ke Kuala Lumpur, Malaysia melalui Jakarta. Setiba di Malaysia, dia secara mengejutkan ditolak masuk.

"Di Kuala Lumpur itu saya mengalami interograsi. Mereka mencek tiket penerbangan saya, jumlah uang dan tempat tinggal saya. Mereka pun mulai integrosasi kenapa saya bolak-balik Jakarta – Kuala Lumpur. Mereka lalu memutuskan saya ini pengungsi, padahal saya tidak meminta suaka. Mereka juga pada akhrinya tak mengizinkan saya masuk Malaysia," kata Hamza.

Setelah Malaysia menolaknya, Hamza diterbangkan ke Indonesia. Yang mengejutkan, imigrasi Indonesia ikut menolaknya dengan alasan Malaysia telah menolaknya masuk, maka Indonesia pun melakukan hal serupa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada 24 April 2019, Hamza diterbangkan ke Amman, Yordania karena di negara itulah dia sebelumnya kuliah. Namun disana, dia tak diterima pemerintah Yordania dan pada 27 April 2019 dia dipulangkan ke Indonesia. Sejak saat itu sampai Senin 29 April 2019, Hamza terkatung-katung di Bandara Soekarno Hatta tanpa kejelasan.

"Saya sekarang terdampar di Bandara Soekarno Hatta. Katanya, saya mau di kirim ke Mesir lalu naik bus ke Gaza, Palestina. Saya tidak tahu apa yang akan terjadi. Saya sudah menghabiskan waktu 10 hari terbang ke tiga negara Malaysia, Indonesia, Yordania. Saya sudah menghubungi kedutaan Palestina di Jakarta, tapi mereka tak bisa membantu karena katanya ini masalah imigrasi," ujar Hamza kebingungan.

Hamza adalah warga negara Palestina yang lahir dan besar di Kuwait. Ayahnya pada usia 17 tahun hijrah keluar dari Palestina dan merantau ke Kuwait. Kendati begitu, Hamza dan saudara-saudara kandungnya tak mendapat status kewarganegaraan Kuwait. Pasportnya tetap Palestina.

Baca: Dalam Tempo 3 Hari, 2 Tahanan Palestina Tewas Tanpa Tahu Sebabnya

Menurut Hamza, pemerintah Kuwait tak bisa semudah itu memberikan status kewarganegaraan karena ada sejumlah fasilitas yang bisa dinikmati khusus warga negara Kuwait, contohnya pinjaman uang dalam jumlah tertentu ke bank.

Di Kuwait, Hamza bekerja sebagai sales officer. Dia menekankan, tujuannya ke Indonesia untuk memulai hidup baru yang lebih baik setelah di Kuwait mencari lowongan kerja terasa sangat sulit. Dia sangat ingin membuka usaha supermarket di Indonesia.

Untuk itu, dia meminta pemerintah Indonesia membuka lagi pintu baginya dengan status bukan sebagai pengungsi Palestina. Imigrasi saat dihubungi Tempo pada Senin malam, belum memberikan tanggapan atas kasus Hamza.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

26 menit lalu

Kantor pusat Google di Mountain View, California, Amerika Serikat. (theverge.com)
Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

Google menjalin kerja sama dengan Israel lewat kontrak Project Nimbus untuk layanan komputasi awan atau cloud senilai hampir Rp 20 triliun.


Ini Target Indonesian di World Water Forum ke-10

5 jam lalu

Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi (ke-3 dari kanan) mengadakan pertemuan dengan Presiden Dewan Air Dunia Loic Fauchon di kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika di Jakarta, Senin (25 Maret 2024). Pertemuan tersebut membahas kesiapan pemerintah Indonesia menjadi tuan rumah World Water Forum ke-10 di Bali pada 18-25 Mei 2024. (ANTARA/Livia Kristianti)
Ini Target Indonesian di World Water Forum ke-10

World Water Forum ke-10 merupakan kesempatan emas bagi Indonesia untuk mendorong terciptanya solusi konkret untuk mengatasi persoalan air


Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

13 jam lalu

Gang bendera di markas besar PBB Eropa terlihat selama Dewan Hak Asasi Manusia di Jenewa, Swiss, 11 September 2023. REUTERS/Denis Balibouse
Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

Jamaika secara resmi mengumumkan pengakuan Palestina sebagai sebuah negara setelah musyawarah kabinet.


Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

15 jam lalu

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan berbicara kepada anggota Dewan Keamanan dalam pertemuan untuk mengatasi situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, di markas besar PBB di New York City, New York, AS, 18 April 2024. REUTERS /Eduardo Muno
Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

Perwakilan Rusia menilai Amerika Serikat menunjukkan sikap aslinya dengan memveto permintaan Palestina untuk menjadi anggota PBB.


Kalahkan Changi, Istanbul Turki Kantongi Penghargaan Pengalaman Bersantap di Bandara Terbaik Dunia

16 jam lalu

Bandara Baru Istanbul bakal menjadi salah satu bandara terbesar di dunia. Egypt Independent
Kalahkan Changi, Istanbul Turki Kantongi Penghargaan Pengalaman Bersantap di Bandara Terbaik Dunia

Bandara Istanbul menawarkan makanan khas Turki dan dunia, mulai dari jajanan kali lima hingga kebab.


Ini Negara dengan Internet Tercepat di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

17 jam lalu

Ilustrasi orang menggunakan smartphone atau handphone. Freepik
Ini Negara dengan Internet Tercepat di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

Speedtest Global Index Ookla membuat peringkat kecepatan Internet di 142 negara per Maret 2024. Indonesia kalah dari Kamboja.


Rusia Siap Kerja Sama dengan Pemerintah Indonesia yang Baru

19 jam lalu

Veronika Novoseltseva charg d'affaires (kiri) dan Maxim Lukyanov (kanan) atase pertahanan di Kedutaan Besar Federasi Rusia untuk Indonesia dalam acara jumpa pers di Jakarta Selatan pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Rusia Siap Kerja Sama dengan Pemerintah Indonesia yang Baru

Moskow siap kerja sama dengan pemerintah baru Indonesia yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Rabu, 24 April 2024


Bandara Changi di Singapura Dinilai Terbaik untuk Layanan Imigrasi

21 jam lalu

The Wonderfall, kanvas digital setinggi 14-meter yang terletak di tengah taman vertikal, di Terminal 2 Bandara Changi Singapura. (dok. Changi Aiport Group)
Bandara Changi di Singapura Dinilai Terbaik untuk Layanan Imigrasi

Bandara Changi menawarkan check-in dan registrasi masuk otomatis, sistem otentikasi biometrik, dan kecerdasan buatan untuk mengangkut bagasi.


Budi Karya Optimistis Bandara IKN Bisa Uji Coba Juli 2024

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato dalam acara peletakan baru pertama atau groundbreaking pembangunan Bandara VVIP IKN di Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Rabu, 1 November 2023. Nantinya pesawat terbesar yang akan dilayani bandara ini adalah Boeing 777-300ER dan Airbus A380. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
Budi Karya Optimistis Bandara IKN Bisa Uji Coba Juli 2024

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi optimistis Bandara Ibu Kota Nusantara atau IKN bisa dilakukan uji coba Juli tahun ini.


Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

1 hari lalu

Ismail Haniyeh REUTERS
Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

Qatar menyatakan tetap berkomitmen dalam upaya memediasi gencatan senjata antara Hamas dan Israel.