TEMPO.CO, San Diego – Polisi California, Amerika Serikat, mengatakan pelaku penembakan sinagoga Congregation Chabad, San Diego, Amerika Serikat, bertindak sendiri.
Baca:
Benjamin Netanyahu Mengutuk Penembakan di Sinagog California
Penembakan Sinagoga California, Satu Tewas Tiga Terluka
Pelaku bernama John T. Earnest sempat melarikan diri dengan mobil setelah menembaki jamaah Yahudi yang sedang merayakan Hari Paskah Yahudi atau Passover pada Sabtu, 27 April 2019 waktu setempat.
“Kami meyakini dia bertindak sendiri tanpa ada bantuan orang lain saat menyerang,” kata Sherif Bill Gore dari San Diego County seperti dilansir Reuters pada Ahad, 28 April 2019.
Gore mengatakan tersangka telah ditahan dengan tuduhan melakukan tindak pidana pembunuhan tingkat pertama dan tiga tuduhan upaya pembunuhan tingkat pertama. Pelaku menyerang menggunakan senapa serbu AR.
Baca:
Tindakan brutal Earnest menewaskan seorang perempuan dan melukai tiga orang lainnya.
Rabi Yisroel Goldstein, salah satu korban penembakan yang selamat, mengatakan mengenal Lori Kaye, yang merupakan korban tewas, selama 25 tahun. Saat jumpa pers, Goldstein menceritakan pengalamannya pada Sabtu kemarin sambil menangis.
Goldstein menggelar jumpa pers dengan tangan kiri dan kanannya dibalut perban akibat luka tembak. “Lori merupakan pionir dalam jamaah kami. Dia mencintai semua tanpa syarat,” kata dia.
Goldstein sempat menjalani operasi ringan setelah telunjuk jari tangan kanannya tertembak oleh pelaku.
Baca:
“Kita adalah bangsa Yahudi yang akan berdiri tegak. Kita tidak akan membiarkan seseorang atau apapun untuk melemahkan kita. Tindakan terorisme ini tidak akan mengalahkan kita,” kata Goldstein, yang sempat ditelpon Presiden AS, Donald Trump, untuk mengucapkan belasungkawa.
Dua orang korban lainnya adalah seorang gadis berusia delapan tahun dan pamannya. Keluarga mereka berimigrasi ke AS dari Kota Sderot di perbatasan Jalur Gaza, Palestina, karena rumah mereka terkena tembakan roket militan beberapa kali. Sherif mengatakan keduanya terluka akibat pecahan peluru.
Seorang saksi mata mengatakan kepada stasiun televisi NBC 7 bahwa pelaku tidak mengatakan apapun ataupun meneriakkan apapun saat melakukan penyerangan.
Baca:
Dia hanya fokus untuk membunuh. Anda bisa melihat kebencian dan pembunuhan di matanya,” kata salah seorang saksi mata penembakan sinagoga kepada NBC 7 seperti dilansir NBC San Diego, California, Amerika Serikat, pada Sabtu, 27 April 2019.