TEMPO.CO, Jakarta - Cina memamerkan konsep Jalur Sutra baru di kantor PBB Jenewa, Swiss dengan menggabungkan Jalur Sutra yang sudah ada dan inovasi baru.
Jalur tersebut terbagi menjadi empat bagian yaitu: arsitektur tradisional Cina, Jalur Sutra, artefak Cina, dan desain modern.
Baca: Italia Berminat Ikut Proyek Ambius Jalur Sutra Baru Cina
Pameran yang dibuka pada Kamis lalu bertajuk A Living Story of Two Millenia: Past and Present of China architecture, lengkap dengan animasi dan maket evolusi arsitektur Cina di sepanjang Jalur Sutra yang mengandung filosofi tersendiri.
Michael Moller, Direktur Jenderal UNOG, mengatakan pameran ini bertujuan mengenalkan budaya Cina kepada dunia seperti arsitektur, harmonisasi alam dengan manusia, inovasi, keterbukaan, serta penghormatan kepada budaya leluhur.
Baca: Cina - Belgia Teken MoU Kereta Jalur Sutra Hubungkan Eropa - Asia
Moller menambahkan, pameran ini menghidupkan Jenewa, rumah bagi multilateralisme, dan menjunjung tinggi nilai-nilai PBB seperti multilateralisme, kerja sama, dan pembangunan berkelanjutan.
Perwakilan Cina di UNOG, Li Song mengatakan, pameran ini bagaikan istana yang saling berhubungan, khususnya warisan Cina yang telah berusia lebih dari 5000 tahun.
Baca: Gagas Jalur Sutera Baru, Cina Siap Bangun Jalur Kereta ke Rusia
"Pembangunan ini melambangkan semangat Jalur Sutra yaitu keterbukaan, kerjasama, dan perdamaian. Tidak lupa juga jalur ini mengingatkan kita akan sejarah dan keuntungan bersama", Li menambahkan.
Pameran konsep Jalur Sutra Baru akan berlangsung hingga 3 Mei mendatang, bertepatan dengan perayaan Hari Bahasa Cina yang ditetapkan PBB sejak 20 April 2010.