TEMPO.CO, Jakarta - Dukungan masyarakat Malaysia terhadap Perdana Menteri Mahathir Mohamad, turun. Hal itu terlihat dari survei yang dilakukan lembaga independen Pusat Merdeka dan dipublikasi pada Jumat, 26 April 2019.
Dikutip dari reuters.com, hasil survei memperlihatkan hanya 46 persen responden yang puas dengan pemerintahan Perdana Menteri Mahathir saat ini. Hasil tersebut turun signifikan dibanding survei yang sama pada Agustus 2018, dimana 71 persen responden mendukung atau suka dengan pemerintahan Mahathir.
Para responden yang dimintai pendapat dalam survei ini adalah masyarakat Malaysia.
PM Malaysia Mahathir Mohamad berpidato di Sidang Umum Perserikatan Bangsa Bangsa di New York pada Jumat, 28 September 2018 waktu setempat. UN News
Baca: Mahathir Mohamad Kesulitan Kontrol Medsos
Mahathir merupakan perdana menteri yang dicalonkan oleh koalisi Pakatan Harapan yang memenangkan pemilu pada Mei 2018 lalu. Kemenangan itu mengakhiri pemerintahan Malaysia sebelumnya yang sudah berkuasa lebih dari 60 tahun.
Akan tetapi, pemerintahan Mahathir sejak menjalankan roda pemerintahan menuai kritik karena dianggap gagal mewujudkan janji-janji reformasi dan melindungi HAM etnis mayoritas Melayu Muslim Malaysia.
Baca: Mahathir Mohamad Luncurkan Rencana Ambisius Antikorupsi Malaysia
Survei Pusat Merdeka dilakukan terhadap 1.204 responden. Dari jumlah tersebut, sebanyak 46 persen merasa Malaysia telah menuju arah yang salah. Jumlah itu naik dibanding survei serupa pada Agustus 2018 yakni 24 persen.
“Hanya 39 persen responden yang memberikan dukungan pada pemerintahan berkuasa saat ini,” tulis Pusat Merdeka, Jumat, 26 April 2019.
Survei itu memperlihatkan mahalnya biaya hidup telah menjadi kekhawatiran sebagian besar masyarakat Malaysia. Hanya 40 persen responden yang puas dengan manajemen perekonomian pemerintah saat ini.