TEMPO.CO, Jakarta - Sedikitnya 16 orang tewas dan 14 lainnya dilaporkan masih hilang setelah gempa menghantam Luzon Filipina pada Senin 22 April.
Selain korban hilang dan tewas, 81 dilaporkan terluka setelah gempa magnitudo 6.1 menghantam. Namun tidak adak korban dari gempa susulan magnitudo 6.5 yang mengguncang Visayas pada Selasa, seperti dikutip dari laporan Rappler, 25 April 2019.
Baca: Gempa Berkekuatan 6,1 Terjang Filipina, 5 Orang Tewas
Negara-negara dunia telah menyampaikan duka cita atas gempa yang menghantam Luzon dan Visayas.
"Kami menyampaikan duka cita yang mendalam atas korban gempa kemarin," kata Dubes AS untuk Filipina Sung Kim pada Selasa, 23 April.
Toko grosir di kota Porac, provinsi Pampanga, Filipina ambruk diterjang gempa berkekutan 6,1 pada hari Senin sore, 22 April 2019. [ Phillipine Star]
Duta Besar Jepang untuk Filipina Koji Haneda juga mengatakan Jepang menyampaikan belasungkawa tulus kami kepada keluarga orang yang meninggal.
"Sebagai negara yang telah mengatasi gempa bumi, Jepang siap memberikan bantuan yang dibutuhkan oleh Filipina sejauh mungkin. Kami dengan tulus berharap untuk pemulihan secepatnya dari daerah yang terkena bencana," kata Haneda.
Duta besar Vatikan untuk Filipina, Uskup Agung Nuncio, Uskup Agung Gabriele Giordano Caccia, mengatakan kepada Radio Veritas yang dikelola gereja bahwa Gereja Katolik berduka terhadap para korban, orang-orang yang terkena dampak oleh gempa Luzon.
"Kami berdoa semoga semua bantuan yang mungkin akan diberikan dengan semangat yang baik," kata Caccia.
Baca: Gempa Guncang Filipina, Presiden Duterte Jatuh Sakit
Menurut laporan CNN, gempa pertama magnitudo 6.1 menghantam kepulauan Luzon pada Senin.
Gempa susulan terjadi pada Selasa sore dengan magnitudo 6.3 di kedalaman 86,3 kilometer di Kepulauan Samar Filipina bagian tengah, menurut BMKG AS. Tidak ada tsunami dari gempa ini.
Akibat gempa pertama, sekitar 29 gedung mengalami kerusakan parah dan wilayah di Timur Samar kehilangan pasokan listrik, menurut CNN Filipina.