ISIS mengatakan pihaknya di balik serangan, dan Amaq merilis gambar yang diklaimnya menunjukkan para pembom pada Selasa.
Pihak berwenang Sri Lanka mengatakan mereka masih menyelidiki klaim ISIS dan untuk melihat apakah ada hubungan langsung dengan organisasi internasional.
"Saya bisa mengatakan 'ya' melalui ideologi dan mungkin pendanaan, tetapi pada bagian pendanaan kami masih melakukan penyelidikan," kata Wijewardene.
Tak satu pun dari pelaku yang tewas pernah ke Suriah atau Irak.
Tetapi Wijewardene mengatakan beberapa dari mereka diyakini telah berkeliling Asia Selatan sebelumnya.
Seorang pria yang diduga pembom bunuh diri terlihat berjalan di sebuah jalan di Negombo, Sri Lanka, Ahad, 21 April 2019. Rekaman cctv sebelum serangan bom Paskah ini, baru dirilis Selasa, 23 April 2019. REUTERS/BeritaCCTV/Siyatha
Para analis telah melaporkan bahwa 32 orang Sri Lanka diketahui telah pergi berperang untuk ISIS di Suriah dan Irak, semuanya digambarkan berasal dari keluarga kaya.
Tidak ada yang diketahui telah kembali, tetapi pihak berwenang menyelidiki apakah mereka yang kembali terlibat.
Mereka juga mencari koneksi kelompok ini dengan militan dari Maladewa, di mana 200 orang dari kelompok ini pergi berperang untuk ISIS, dan negara-negara tetangga lainnya, di mana ISIS diketahui bercokol.
India sangat terlibat dalam membantu penyelidikan, serta FBI, Interpol, dan petugas kepolisian dari Inggris.
Baca: Peringatan Dini Teror Sri Lanka dari Pengakuan Tersangka ISIS
6. Siapa lagi yang terlibat?
Sejauh ini, 60 orang telah ditangkap, 32 di antaranya masih ditahan.
Semua orang yang ditangkap adalah orang Sri Lanka, tetapi para pejabat belum mengungkapkan apakah ada yang memiliki dwi kewarganegaraan atau penduduk di negara lain.
Wijewardene mengatakan bahwa agen-agen telah mengetahui unsur-unsur ekstremis yang mengajarkan praktik agama radikal dan telah mengawasi mereka, tetapi mereka tidak memiliki informasi sebelumnya bahwa mereka merencanakan teror besar.
7. Apa motivasi mereka?
Badan intelijen Sri Lanka percaya bahwa serangan itu adalah pembalasan atas penembakan di masjid oleh seorang supremasi kulit putih di Christchurch, Selandia Baru, bulan lalu.
Namun Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan dia belum mendapatkan bukti yang mendukung teror di Sri Lanka adalah aksi balas dendam Christchurch.