Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hillary Clinton Wanti-wanti Demokrat Soal Pemakzulan Trump

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Gaya Presiden Terpilih AS, Donald Trump saat menunjuk mantan pesaingnya, Hillary Clinton dalam debat calon presiden di Washington University, St. Louis, AS, 9 Oktober 2016. AP Photo/Patrick Semansky
Gaya Presiden Terpilih AS, Donald Trump saat menunjuk mantan pesaingnya, Hillary Clinton dalam debat calon presiden di Washington University, St. Louis, AS, 9 Oktober 2016. AP Photo/Patrick Semansky
Iklan

TEMPO.COWashington – Bekas Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Hillary Clinton, mendesak politikus Partai Demokrat agar berhati-hati terkait kemungkinan pemakzulan Presiden AS, Donald Trump.

Baca:

 

Hillary merupakan bekas kompetitor Trump pada saat pemilihan umum Presiden AS 2016.

Hillary mengatakan ini terkait temuan dalam laporan penasehat khusus Robert Mueller mengenai dugaan kolusi Trump dengan sejumlah orang Rusia untuk memenangkan pilpres 2016.

“Tentu saja, ini bersifat pribadi bagi saya. Sebagian orang bakal mengatakan saya bukan pembawa pesan yang tepat soal ini. Tapi perspektif saya bukan hanya sebagai bekas kandidat dan target dari plot Rusia,” kata Hillary dalam tulisan opini di Washington Post seperti dilansir USA Today pada Rabu, 24 April 2019.

Baca:

 

Hillary melanjutkan,”Pemilu kita dikorupsi, demokrasi kita diserang, dan kedaulatan serta keamanan kita dilanggar.”

Hillary dan Partai Demokrat yang mengusungnya mengalami pencurian email pada pemilu 2016, yang diduga dilakukan oleh peretas Rusia untuk mendukung Trump.

Dalam artikel itu, Hillary bercerita pengalamannya sebagai ibu negara saat suaminya yaitu Presiden Bill Clinton mengalami proses pemakzulan. Dia juga bercerita pengalamannya sebagai pengacara bagi Komite Pengadilan DPR AS saat proses rapat dengar pendapat terkait kasus Watergate yang menimpa Presiden Richard Nixon. Dia juga pernah menjadi senator di New York saat terjadi serangan teror 11 September.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca:

 

Hillary menilai Demokrat tidak bijak jika terburu-buru menggelar proses pemakzulan terhadap Trump. Dia menyarankan politikus Demokrat melakukan rapat untuk menggali informasi lebih dalam berdasarkan temuan dalam laporan Mueller dan mencari informasi baru untuk melengkapinya.

“Pada 1998, DPR yang dikuasai Partai Republik terburu-buru membuat penilaian. Itu adalah kesalahan saat itu dan akan menjadi kesalahan lagi saat ini jika diulangi,” kata Hillary soal upaya pemakzulan Bill Clinton, yang diusung Partai Demokrat seperti dilansir Sputnik News.

Dia juga menyarankan Kongres membentuk komisi bipartisan untuk mencari tahu cara untuk melindungi pemilu AS dari intervensi pihak asing.

“Yang dibutuhkan negara kita saat ini adalah sikap patriotisme yang jelas dan bukan sikap partisan,” begitu kata Hillary.

Baca:

 

Mueller, yang ditunjuk Kementerian Kehakiman AS pada pertengahan 2017, menyerahkan laporan setebal 448 halaman mengenai upaya Rusia yang luas dan sistematis untuk menguntungkan Trump memenangkan pemilu 2016. Laporan itu tidak menemukan adanya konspirasi antara AS dan Rusia.

Mueller juga menyebut Trump berupaya berulang kali menghalangi proses investigasi ini. Namun, dia tidak menyimpulkan apakah tindakan Trump itu sebagai pelanggaran hukum. Ini membuat Jaksa Agung AS, William Barr, menyatakan tidak ada bukti yang memadai untuk mengenakan dakwaan pelanggaran hukum terhadap Trump.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

23 jam lalu

Momen saat kereta melewati kucuran air akibat banjir di stasiun kereta bawah tanah di New York, AS, 1 September 2021. Banjir langsung melumpuhkan stasiun jaringan kereta bawah tanah karena air mengalir masuk hingga membanjiri stasiun. Twitter
Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.


Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

3 hari lalu

Seseorang terbakar di luar gedung pengadilan tempat persidangan pidana uang tutup mulut mantan Presiden AS Donald Trump sedang berlangsung, di New York, AS, 19 April 2024, dalam tangkapan layar yang diambil dari sebuah video. Reuters TV via REUTERS
Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.


4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

4 hari lalu

Sejumlah rudal Iran dipamerkan selama parade militer tahunan di Teheran, Iran, 22 September 2023. Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.


Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

4 hari lalu

Fasilitas Nuklir Iran di Isfahan.[haaretz]
Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

Iran menjadi salah satu negara yang mengembangkan nuklir. Ada jasa Amerika dalam hal itu.


Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

11 hari lalu

Kandidat presiden dari Partai Republik dan mantan Presiden AS Donald Trump pada  malam pemilihan pendahuluan presiden New Hampshire, di Nashua, New Hampshire, AS, 23 Januari 2024. REUTERS/Mike Segar
Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.


Gerhana Matahari Total Dirayakan Besar-besaran di Amerika Utara

14 hari lalu

Penampakan Gerhana Matahari Total yang diamati dari Pantai Airleu, Com, Distrik Lautem, Timor Leste, Kamis 20 April 2023. FOTO : Observatorium Astronomi ITERA Lampung  atau OAIL
Gerhana Matahari Total Dirayakan Besar-besaran di Amerika Utara

Perayaan gerhana matahari di Amerika Utara dilakukan besar-besaran. Ada pesta pernikahan hingga pertunjukan musik.


Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

14 hari lalu

Mantan Presiden AS Donald Trump meninggalkan pengadilan Kriminal Manhattan setelah sidang dalam persidangan uang tutup mulut yang akan datang, di New York City, AS, 25 Maret 2024. Curtis Means/Pool via REUTERS
Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.


Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

15 hari lalu

Pesawat jet riset WB-57 milik NASA. Foto: NASA
Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

Para peneliti matahari telah menunggu bertahun-tahun untuk momen 4 menit gerhana matahari total di Amerika pada Senin pagi-siang ini waktu setempat.


Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

18 hari lalu

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg pergi setelah konferensi persnya, menjelang KTT NATO, di Vilnius, Lithuania, 10 Juli 2023. REUTERS/Yves Herman
Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih


Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

19 hari lalu

Presiden Donald Trump menyambut kedatangan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman di Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, 20 Maret 2018. Lawatan Mohammed bin Salman diperkirakan akan berbicara soal ancaman Iran, termasuk pengaruh dan pengembangan program nuklir Negeri Mullah itu. (AP Photo/Evan Vucci)
Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

Arab Saudi adalah tempat yang dikunjungi Trump setelah dilantik sebagai Presiden AS pada 2017.