Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peringatan Dini Teror Sri Lanka dari Pengakuan Tersangka ISIS

image-gnews
ISIS merilis foto 8 pelaku teror bom di 3 gereja dan 3 hotel di Sri Lanka pada Minggu Paskah, 21 April 2019 yang menewaskan 359 orang dan melukai sekitar 500 orang.
ISIS merilis foto 8 pelaku teror bom di 3 gereja dan 3 hotel di Sri Lanka pada Minggu Paskah, 21 April 2019 yang menewaskan 359 orang dan melukai sekitar 500 orang.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Peringatan dini dari intelijen India terkait teror bom Sri Lanka ternyata berasal dari pengakuan tersangka ISIS yang ditangkap.

India memberikan informasi intelijen beberapa minggu sebelum serangan teror kepada pihak Sri Lanka. Menurut laporan CNN, yang dikutip pada 25 April 2019, laporan intelijen dari India berdasarkan interogasi tersangka ISIS yang ditahan India.

Tersangka memberikan penyelidik nama seorang pria yang dilatihnya, yang memiliki koneksi dengan kelompok ekstremis pengeboman Hari Paskah.

Pria tersebut bernama Zahran Hashim, yang diidentifikasi dalam video yang dirilis ISIS pada Selasa kemarin, yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan Hari Paskah.

Baca: Sri Lanka Diduga Diberitahu Intelijen India Sehari Sebelum Teror

Dalam pernyataan yang dirilis situs berita ISIS, Amaq News Agency, kelompok itu mengatakan penyerang adalah anggotanya.

Keterlibatan sebuah organisasi asing akan menjelaskan bagaimana kelompok ekstremis lokal, National Tawheed Jamath (NTJ), dapat melakukan salah satu serangan teror terburuk sejak 9/11.

Pihak berwenang mengatakan pada Selasa bahwa hotel keempat adalah di antara target awal, tetapi serangan di lokasi itu gagal. Para pejabat sebelumnya mengatakan mereka menemukan bom pipa yang gagal meledak di dekat bandara internasional Kolombo.

Baca: ISIS Klaim Serangan Teror Bom di Sri Lanka

Peringatan pertama datang dua pekan sebelum serangan. Pihak Sri Lanka sudah diperingatkan pada 4 April di gereja-gereja dan destinasi wisatawan, ujar juru bicara pemerintah Sri Lanka Rajitha Senaratne. Peringatan selanjutnya dua hari dan dua jam sebelum serangan. kata Senaratne.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Seorang pria yang diduga pembom bunuh diri terlihat berjalan di sebuah jalan di Negombo, Sri Lanka, Ahad, 21 April 2019. Rekaman cctv sebelum serangan bom Paskah ini, baru dirilis Selasa, 23 April 2019. REUTERS/BeritaCCTV/Siyatha

Sumber dari India mengatakan intelijen sedang menyelidiki ISIS, dan selama interogasi tersangka ISIS menyebut nama Zahran Hashim, salah satu pembom bunuh diri NTJ.

"Tersangka mengatakan dia berperan meradikalisasi Hashim," kata sumber tersebut. Namun sumber intelijen India tidak mengatakan kapan penangkapan dilakukan.

Nama Hashim sendiri muncul dalam memo bertanggal 11 April dan ditandatangani oleh Wakil Inspektur Jenderal Kepolisian Sri Lanka.

"Suatu badan intelijen asing tertentu telah melaporkan bahwa pemimpin National Tawheed Jamath (NTJ), Mohamed Cassim Mohamed Zahran, juga dikenal sebagai Zahran Hashim dan para pengikutnya, telah merencanakan serangan bunuh diri di Sri Lanka," ungkap memo itu.

Baca: Teroris di Sri Lanka Orang Terdidik Kuliah di Inggris, Australia

Pada hari Selasa, sebuah video yang dirilis oleh ISIS menunjukkan delapan orang yang mengaku sebagai pelaku teror Sri Lanka yang bersumpah setia kepada ISIS.

Semua laki-laki menempatkan tangan mereka bersama-sama dan bertopeng, kecuali satu orang. Pria itu, yang diidentifikasi sebagai Zahran Hashim, memimpin mereka saat mengucap sumpah setia, menurut keterangan yang diberikan oleh kantor berita ISIS, Amaq News Agency, dan dikonfirmasi oleh pejabat senior Sri Lanka sebagai otak teror Hari Paskah.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kisah SAVAK, Satuan Intelijen Iran yang Disebut Kejam dan Brutal

1 hari lalu

Ilustrasi hukuman cambuk di Iran. REUTERS
Kisah SAVAK, Satuan Intelijen Iran yang Disebut Kejam dan Brutal

Iran dikenal sebagai negara yang bergejolak. Suatu rezim menggunakan lembaga khusus untuk mengawasi dan membungkam oposisi


Intel Kanada Temukan Campur Tangan Cina dalam Dua Pemilu

11 hari lalu

Bendera AS dan Kanada berkibar di perbatasan Kanada-Amerika Serikat di Jembatan Kepulauan Seribu, yang tetap ditutup untuk lalu lintas yang tidak penting untuk memerangi penyebaran penyakit virus corona (Covid-19) di Lansdowne, Ontario, Kanada, 28 September , 2020. [REUTERS/Lars Hagberg/File Foto]
Intel Kanada Temukan Campur Tangan Cina dalam Dua Pemilu

Laporan Badan Intelijen Keamanan Kanada (CSIS) menemukan bahwa ada campur tangan Cina dalam dua pemilu terakhir di negara itu.


Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

13 hari lalu

Saidakrami Murodali Rachabalizoda, tersangka penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus, duduk di balik dinding kaca kandang terdakwa di pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia


Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

14 hari lalu

Anggota ISIS memegang bendera di Raqqa , 29Juni 2014. REUTERS
Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.


Sri Lanka Beri Sumbangan Rp15 Miliar untuk Gaza Walau sedang Krisis Ekonomi

17 hari lalu

Sri Lanka Beri Sumbangan Rp15 Miliar untuk Gaza Walau sedang Krisis Ekonomi

Uang sedekah dari Sri Lanka itu ditujukan untuk membantu anak-anak Palestina di Jalur Gaza


Curiga Mata-mata, Malaysia Menahan Laki-laki Asal Israel

21 hari lalu

Ilustrasi mata-mata.
Curiga Mata-mata, Malaysia Menahan Laki-laki Asal Israel

Seorang laki-laki berpaspor Israel ditahan Kepolisian Malaysia karena membawa senjata dan 200 butir peluru.


Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

22 hari lalu

Seorang tersangka penyerangan penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus dikawal di dalam pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."


Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

23 hari lalu

Petugas pemadam kebakaran Rusia memadamkan api di tempat konser Balai Kota Crocus menyusul penembakan di Krasnogorsk, di luar Moskow, Rusia, 22 Maret 2024. Sekelompok hingga lima pria bersenjata menyerang Balai Kota Crocus di wilayah Moskow, kata layanan darurat Rusia . Setidaknya 40 orang tewas dan lebih dari 100 orang terluka dalam serangan teroris itu, kata badan intelijen Rusia, FSB. EPA-EFE/VASILY PRUDNIKOV
Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.


2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

25 hari lalu

Seorang tersangka penyerangan penembakan di tempat konser Balai Kota Crocus dikawal di dalam pengadilan distrik Basmanny di Moskow, Rusia 24 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov
2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki


Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

25 hari lalu

Kandidat presiden Rusia dan Presiden petahana Vladimir Putin tiba untuk berbicara setelah tempat pemungutan suara ditutup pada hari terakhir pemilihan presiden, di Moskow, Rusia, 17 Maret 2024. REUTERS/Maxim Shemetov
Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow