TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan akan menamai permukiman di Dataran Tinggi Goland dengan nama Donald Trump.
Ketika Israel merebut Dataran Tinggi Golan dari Suriah pada perang 1967, para pemimpin dunia tidak mengakui Dataran Tinggi Golan milik Israel.
Namun bulan lalu, Presiden Trump membuat putusan mengejutkan dengan menandatangani dekrit pengakuan Dataran Tinggi Golan adalah milik Israel.
Baca: Donald Trump Akui Dataran Tinggi Golan Milik Israel
"Semua warga Israel tersentuh ketika Presiden Trump membuat keputusan bersejarah mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan," kata Netanyahu di kanal YouTube-nya pada Selasa, seperti dikutip dari Fox News, 24 April 2019.
"Saya berniat untuk mengajukan resolusi untuk menamai masyarakat baru di Dataran Tinggi Goland dengan nama Presiden Donald J. Trump," katanya.
Seorang tentara Israel berjaga di pos di Dataran Tinggi Golan.[Haaretz]
Menurut pernyataan resmi, keputusan Trump atas Golan dibuat karena yakin Golan bisa menjadi pijakan kelompok paramiliter seperti Hizbullah, untuk menyerang Israel.
Namun keputusan Trump ditentang oleh DK PBB yang menyebut Golan masih berstatus quo dan Suriah mengutuk putusan Trump.
"Keputusan ini...membuat AS menjadi musuh utama Arab," kata militer Suriah.
Baca: Soal Golan, Suriah: AS Lebih Baik Jual Tanahnya Sendiri ke Israel
Benjamin Netanyahu terpilih kembali untuk masa jabatan keempat, menjadikannya pemegang jabatan perdana menteri Israel terlama. Di tengah skandal korupsi yang membayanginya, Netanyahu mendapat dukungan kuat dari Donald Trump.
Penamaan situs dengan nama Trump oleh Israel bukan yang pertama kali. Pada 2017, Menteri Transportasi Israel menamai stasiun kereta Tembok Barat dengan nama Trump, sementara wali kota Yerusalem Nir Barket menamai alun-alun Yerusalem dengan nama alun-alun Trump.