TEMPO.CO, Jakarta - Miliarder Denmark, Anders Holch Povlsen mengalami kisah hidup tragis karena 3 anaknya tewas dalam teror bom di Sri Lanka pada hari Minggu pagi, 21 April 2019.
Ketiga anak pemilik perusahaan pakai Bestseller dan pemilik saham perusahaan ritel pakaian terkenal Inggris, Asos dipastikan tewas. Tidak ada penjelasan detil tentang kematian mereka.
Baca Juga:
Baca: 87 Bom Ditemukan, Sri Lanka Sebut Jaringan Asing Terlibat
"Kami dapat benarkan bahwa Anders kehilangan ketiga anaknya dalam serangan itu," kata Jesper Subtkier, manajer komunikasi Bestseller, seperti dikutip dari CNN, Senin, 22 April 2019.
Jesper tidak bersedia mengatakan lebih rinci dengan alasan untuk menghormati privasi keluarga Holch Povlsen dan istrinya, Anne.
Baca: Teror Bom di Sri Lanka Porak-porandakan Tiga Gereja
Menurut berita media di Denmark, orang terkaya di Denmark ini berkunjung ke Sri Lanka bersama keluarga untuk berlibur.
Pasangan suami istri warga Denmark ini memiliki 4 anak dan 3 di antaranya telah menjadi korban ledakan bom termasuk 2 di antaranya bom bunuh diri yang merusak 3 gereja dan 3 hotel pada hari Minggu pagi, saat umat Kristen di seluruh dunia merayakan Paskah.
Baca: Dua dari Delapan Ledakan di Sri Lanka adalah Bom Bunuh Diri
Sedikitnya 290 orang tewas dan 500 orang terluka. Sedikitnya 39 korban yang tewas merupakan warga asing di antaranya warga Turki, India, Inggris, Australia, Denmark.
Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas teror bom di Sri Lanka yang disebut paling mengerikan dalam satu dekade terakhir. Polisi juga masih memburu para pelaku.