TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rodrigo Duterte dilaporkan jatuh sakit dan beristirahat di rumahnya di Davao saat gempa mengguncang Filipina pada Senin sore, 22 April 2019 yang menimbulan korban jiwa.
Juru bicara kepresidenan, Salvador Panelo mengatakan, presiden Duterte kelelahan akibat bekerja lembur.
Baca: Gempa Berkekuatan 6,1 Terjang Filipina, 5 Orang Tewas
"Dia di rumahnya di Davao saat gempa mengguncang. Dia sakit akibat memenuhi jadwal dan mengikuti kampanye berturut-turut," kata Panelo seperti dikutip dari Phillipine Star.
Duterte seharusnya dijadwalkan menghadiri acara pembukaan konferensi Boao Forum of Asia Manila di kota Taguig. Namun Duterte membatalkan kehadirannya karena kondisi fisiknya.
"Itu alasannya. Lembur," ujar Panelo.
Menteri Luar Negeri Salvador Medialdea menggantikan Duterte menghadiri forum yang membahas kerja sama antara negara-negara Asia Tenggara dengan Cina.
Baca: Dahsyatnya Gempa Besar di Alaska Hancurkan Jalan Raya
Gempa yang mengguncang sebagian pulau Luzon membuat Senat menunda rapat yang harusnya digelar hari ini diundur ke tanggal 23 April. Gempa mengakibatkan gedung Senat mengalami retak.
Ratusan karyawan berhamburan keluar gedung dan dievakuasi setelah gempa yang berpusat di kedalaman 21 kilometer mengguncang kota Manila hingga ke arah utara. Sedikitnya 5 orang dilaporkan tewas.
Bangunan bandara internasional Clark mengalami kerusakan akibat diguncang gempa. Otoritas bandara menutup operasional bandara selama 24 jam.