TEMPO.CO, Jakarta - Paus Fransiskus mengutuk serangan teror bom di Sri Lanka dan menyampaikan pesan duka cita kepada hampir 200 korban jiwa dan 400 lebih korban luka.
Paus Fransiskus menyampaikan solidaritasnya saat memberikan berkat Urbi et Orbit di Perayaan Paskah di halaman Santo Petrus, Vatikan seperti dikutip dari Reuters, 21 April 2019.
Baca: Pemerintah Indonesia Kecam Teror Bom Paskah di Sri Lanka
"Saya sedih dan pedih ketika mengetahui berita tentang serangan besar-besaran, bahwa hari ini, Hari Paskah, membawa duka dan rasa sakit ke gereja-gereja dan tempat-tempat lain di mana orang berkumpul di Sri Lanka," kata Paus Fransiskus kepada puluhan ribu orang di halaman basilika Santo Petrus.
"Saya ingin mengungkapkan kasih saya bersama komunitas Kristen, yang terpukul ketika sedang berkumpul untuk berdoa, dan kepada semua korban kekerasan," kata Paus, yang mengunjungi Sri Lanka pada 2015.
Pendeta berjalan keluar dari Gereja St Anthony pasca-ledakan bom, di Kochchikade, Kolombo, Sri Lanka, Ahad, 21 April 2019. Menurut para saksi mata, gedung-gedung di sekitar ledakan ikut bergetar saat ledakan terjadi. REUTERS/Dinuka Liyanawatte
Enam ledakan terjadi di tiga gereja dan tiga hotel di Sri Lanka saat digelar Misa Paskah pagi hari. Kemudian disusul dua ledakan setelahnya.
Menurut Vatican News, dua gereja Katolik dan satu gereja Evangelis menjadi target. Ledakan pertama terjadi di Gereja Katolik St. Anthony di Kochchikade, distrik di utara ibu kota Kolombo, yang menyebabkan banyak korban berjatuhan.
Baca: Teror Bom di Sri Lanka, Korban Jiwa Bertambah Nyaris 200 Orang
Sementara puluhan orang meninggal di Gereja Katolik St. Sebastian di Negombo, distrik utara lain dari Kolombo. Kemudian bom ketiga menargetkan gereja evangelis Batticaloa di timur provinsi Sri Lanka, yang menewaskan dua puluh orang lebih.