TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 158 juta masyarakat India akan memberikan hak suara dalam pemilu putaran kedua di negara itu. Sekitar 176.000 tempat pemungutan suara atau TPS sudah didirikan di 11 negara bagian di India dan satu uni-teritorial.
India total memiliki 29 negara bagian dan tujuh uni-teritorial. Pemilu di negara itu, dibagi menjadi tiga tahap.
Dikutip dari edition.cnn.com, Jumat, 19 April 2019, pemilu India putaran pertama sudah diselenggarakan pada 11 April lalu. Pemilu putaran kedua, rencananya akan dilakukan pada 23 April mendatang.
Baca: 71 Persen Masyarakat India Dukung Modi
Voters standing in the queue to cast their votes, at a polling booth, during the 2nd Phase of #GeneralElections2019 at Chennai, Tamil Nadu pic.twitter.com/1xe7RrUUA7
— PIB India (@PIB_India) April 18, 2019
Sedangkan pemilu putaran akhir akan diselenggarakan pada 19 Mei 2019. Pemilu putaran akhir ini, akan diikuti oleh 14 negara bagian dan sejumlah uni-teritorial.
Baca: Pemilu India, PM Modi Diuntungkan dari Konflik India - Pakistan
Dalam pemilu putaran kedua nanti, dari total 158 juta pemilih yang sudah terdaftar, sebanyak 78 juta adalah pemilih perempuan.
Terkait soal perempuan, Partai berkuasa di India, Bhartiya Janata Party (BJP), mengumumkan pencalonan seorang anggota parlemen perempuan untuk negara bagian Madhya Pradesh bernama Pragya Thakur. Wilayah Madhya Pradesh selama ini dikenal cukup rawan di India.
Pencalonan anggota parlemen perempuan oleh BJP itu adalah pertama kali dalam sejarah partai politik India. Langkah BJP itu juga terbilang berani karena Pragya Thakur telah dituding terlibat aktivitas terorisme. Namun sikap BJP itu juga memberikan sinyal pergantian arah politik partai itu.
Pragya Thakur diduga menjadi bagian dari serangan bom yang menewaskan enam orang dan melukai 101 orang di kota Malegaon pada 2008 silam. Saat ini dia bebas dengan uang jaminan dan melangkah menuju kursi parlemen India dengan tiket dari BJP. Partai BJP adalah partai yang juga meloloskan Narendra Modi ke kursi orang nomor satu India.