TEMPO.CO, Jakarta - organisasi kerja sama Islam atau OKI menilai pemilu Indonesia pada 17 April 2019 telah diselenggarakan secara terbuka, damai dan lewat cara yang sepatutnya. OKI pun menilai pemilu Indonesia dapat diterima oleh norma-norma Indonesia.
Dikutip dari oic-oci.org, Jumat, 19 April 2019, OIC telah mengirimkan tim pemantau atau EOM untuk memantau pelaksanaan pemilu Indonesia. Sekjen OKI, Yousef Al-Othaimeen, mengucapkan selamat kepada seluruh masyarakat dan pemerintah Indonesia atas pelaksanaan pemilu yang diselenggarakan dengan sukses.
Baca: Pemilu di Sampang Berpotensi Dilakukan Pemungutan Suara Ulang
Warga melakukan pemungutan suara susulan dalam pemilu serentak 2019 di TPS 22 Payo Selincah, Paal Merah, Jambi, Kamis, 18 April 2019. Pemungutan suara susulan terpaksa digelar karena keterlambatan distribusi logistik dan terkendala bencana alam banjir. ANTARA/Wahdi Septiawan
Othaimeen juga memuji pemilu Indonesia yang diselenggarakan dalam suasana kedewasaan dan penuh tanggung jawab yang diperlihatkan oleh seluruh masyarakat Indonesia.
OKI sangat yakin kesuksesan pemilu Indonesia 2019 akan berkontribusi memperkuat praktik-praktik demokrasi dan pengembangan institusi serta kemakmuran seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
Baca: Jokowi dan Prabowo Saling Klaim Menang, Simak Perbedaannya
Sebelumnya, pujian atas kelancaran pemilu 17 April lalu juga mengalir dari sejumlah duta besar negara asing yang ada di Indonesia. Diantara diplomat asing yang memberikan pujian itu adalah Duta Besar Kanada untuk Indonesia Peter MacArthur.
Melalui akun Twitter resminya, MacArthur mengucapkan selamat kepada Indonesia atas tingginya partisipasi pemilih dan naik dibanding lima tahun lalu. Kanada melihat pemilu 17 April lalu sebagai cerminan demokrasi Indonesia dan menjadi inspirasi bagi dunia.