TEMPO.CO, Jakarta - Para ahli mengungkapkan balok atap kayu tua Katedral Notre Dame, eksterior batu, dan arsitektur Gotik membuat kobaran api sulit diatasi.
Puncak dan sebagian besar atap katedral berabad-abad ludes, tetapi dua menara lonceng dan bangunan utama berhasil diselamatkan.
Pihak berwenang mengerahkan sekitar 400 petugas pemadam kebakaran, memompa air dari Sungai Seine dan menerbangkan drone untuk mensurvei kerusakan.
Baca: Detik-detik Api Melalap Katedral Notre Dame
Masalah terbesar, kata para ahli, adalah mengakses balok langit-langit kayu yang membentuk bingkai untuk atap yang menjulang.
"Sudah cukup jelas dalam 20 menit pertama bahwa itu akan menjadi kebakaran yang buruk," kata Gregg Favre, mantan petugas pemadam kebakaran di Departemen Pemadam Kebakaran St. Louis di Amerika Serikat, seperti dikutip dari CNN, 14 April 2019.
"Para pemadam kebakaran akan berada pada posisi yang kurang menguntungkan sebelum mereka bahkan sebelum mereka keluar dari kantor pemadam kebakaran," tambah Favre.
Langit-langit katedral berisi ribuan balok kayu ek, beberapa di antaranya berasal dari abad ke-12.[CNN]
Setelah balok mulai terbakar, bagian luar batu mempersulit petugas pemadam kebakaran di luar gedung untuk sampai ke sumber api. Batu itu menjebak panas dan asap, yang mencegah petugas memadamkan dari dalam dalam.
Baca: 3 Fakta Penting tentang Katedral Notre Dame
"Beban bahan bakar naik di udara, dan petugas pemadam kebakaran tidak bisa mendapatkannya dengan cepat," kata Glenn Corbett, profesor ilmu api di John Jay College of Criminal Justice.
Ketinggian Katedral Notre Dame juga merupakan tantangan, karena menyediakan oksigen ekstra untuk api dan mempersulit upaya untuk mencapai titik api.