TEMPO.CO, Jakarta - Kebakaran terjadi di Masjid Al Aqsa Yerusalem pada Senin, ketika Katedral Notre Dame di Paris terbakar.
Meski kebakaran tidak menyebabkan kerusakan signifikan dan tidak sebesar Notre Dame, namun insiden sempat merusak bagian masjid berusia 2.000 tahun itu.
Baca: Gereja Katedral Notre Dame Ikon Bersejarah Paris Terbakar
Menurut Sputnik, 16 April 2019, bagian dari Haram ash-Sharif, masjid besar Yerusalem yang dibangun di mana peristiwa penting Nabi Muhammad diyakini terjadi, juga terbakar, merusak bagian dari struktur yang berasal dari pemerintahan Raja Yudea, Raja Herodes Agung.
Kebakaran terjadi di ruang jaga di luar Ruang Salat al-Marwani pada Senin malam, menurut pernyataan Departemen Wakaf Islam (Wakaf) masjid.
!
— (@Mansorryaan) April 15, 2019
. pic.twitter.com/oYEbPLXjiL
Menurut The New Arab, seorang penjaga melaporkan saat pergantian penjaga antara pukul 7.15 dan 7.30 malam waktu setempat.
Departemen wakaf memuji respon petugas pemadam kebakaran, yang dengan cepat memadamkan api. Api diduga berasal dari anak-anak yang bermain-main, dan Departemen Wakaf mendesak para jamaah yang tinggal di sekitar masjid dan di Kota Tua Yerusalem untuk mendidik anak-anak mereka untuk tidak merusak api, terutama di dalam Masjid Al Aqsa.
Baca: Yordania Desak Israel Hentikan Kekerasan di Masjid Al Aqsa
Polisi Israel, yang telah memerintah seluruh kota sejak 1967, ketika merebut wilayah itu dari Yordania, mengatakan kepada al-Araby bahwa mereka sedang membuka penyelidikan atas insiden kebakaran di Masjid Al Aqsa.