TEMPO.CO, Karachi – Pemerintah Pakistan mengatakan memiliki informasi intelijen terpercaya yang menyatakan militer India bakal menyerang negara itu lagi pada April 2019.
Baca:
Menteri Luar Negeri Pakistan, Shah Mahmood Qureshi, mengatakan informasi intelijen menyatakan ada rencana serangan militer India pada 16 – 20 April 2019.
Pemerintah Karachi telah melaporkan temuan informasi intelijen ini kepada lima negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB mengenai kekhawatirannya soal ini.
“Kami memiliki informasi intelijen yang terpercaya bahwa India merencanakan serangan baru terhadap Pakistan. Ini bisa terjadi antara 16 – 20 April 2019,” kata Qureshi kepada media di kota kelahirannya Multan seperti dilansir Reuters pada Ahad, 7 April 2019.
Baca:
Qureshi tidak menjelaskan bukti atau cara Pakistan mendapat informasi yang spesifik ini. Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan, telah setuju untuk membagikan informasi ini kepada negara lain.
Khan menyalahkan partai berkuasa di India yaitu Bharatiya Janata karena menyuarakan histeria perang. Ini terkait klaim sepihak India bahwa militer negara itu telah menembak jatuh sebuah jet tempur Pakistan pada perang udara Februari 2019.
Soal informasi intelijen ini, pemerintah India memprotes keras. “India menolak pernyataan tidak bertanggung-jawab oleh menteri Luar Negeri Pakistan dengan tujuan jelas menyuarakan histeria perang di kawasan ini,” kata juru bicara kementerian India.
Juru bicara India menuding pernyataan kemenlu Pakistan itu sebagai seruan kepada kelompok teroris yang berbasis di Pakistan untuk menyerang India.
Baca:
Kemenlu India mengatakan negaranya punya hak untuk merespon serangan lintas batas. Ini menyusul serangan bom bunuh diri oleh kelompok militan yang berbasis di Pakistan dan menewaskan sekitar 40 tentara India di Kashmir pada 14 Februari.
Seperti dilansir CNN, jet tempur India menyerang target di Kota Balakot, Pakistan. Ini menimbulkan balasan dengan jet tempur Pakistan menembak jatuh jet tempur India dan menangkap pilot lalu mengembalikan ke India.
Pakistan juga telah membebaskan ratusan tahanan berkebangsaan asal India untuk menurunkan ketegangan. Karachi menilai ada upaya dari New Delhi untuk menggunakan konflik militer dalam mempengaruhi pemilih agar memenangkan kembali PM Narendra Modi, yang berhaluan nasionalis Hindu.
Juru bicara Kemenlu Pakistan Mohammad Faisal juga telah memanggil Deputi Komisi Tinggi India untuk memprotes soal adanya rencana serangan tadi.