Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Warga Wellington Ini Kehilangan Bobot 53 Kilogram, Diet Apa?

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Lizzie Satherley, 30 tahun, dari Wellington, Selandia Baru, sempat memiliki bobot sebanyak 137 kilogram sebelum turun menjadi 84 kilogram.
Lizzie Satherley, 30 tahun, dari Wellington, Selandia Baru, sempat memiliki bobot sebanyak 137 kilogram sebelum turun menjadi 84 kilogram.
Iklan

TEMPO.COWellington – Lizzzie Satherley, 30 tahun, berhasil mengurangi berat badannya sebanyak 53 kilogram dalam tujuh bulan dengan diet. Saat ini, Satherley memiliki berat badan 84 kilogram dari sebelumnya 137 kilogram.

Baca:

 

“Saat dokter memperingatkan Anda mengenai bahaya obesitas terhadap tubuh Anda mudah saja untuk diabaikan,” kata Satherley, warga ibu kota Wellington, Selandia Baru, kepada Stuff pada Jumat, 5 April 2019.

Dia melanjutkan,”Namun, saat saya mulai bekerja di pusat layanan kesehatan, apa yang saya saksikan cukup jelas.”

Menurut Satherley, dia sempat mengabaikan kondisi tubuhnya yang mengalami obesitas sebelum bekerja di pusat layanan kesehatan.

Menurut dia, tubuhnya mulai mengalami gemuk secara bertahap setelah melahirkan dua kali. Namun, dia juga mengakui suka mengonsumsi makanan tidak sehat atau junk food sejak remaja.

Baca:

 

“Saya banyak makan roti, pasta dan kentang. Lalu saya akan makan potongan karamel dan coklat,” kata dia mengenang kebiasaannya yang membuatnya semakin cepat gemuk.

Satherley, yang merupakan orang tua tunggal, mengatakan dia bisa mengkonsumsi enam gelas coklat panas dalam sehari. “Saya minum minuman berenergi untuk mendorong energi saya karena energi saya rendah,” kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun, ini membuatnya semakin cepat gemuk dan lelah karena kelebihan bobot badan. Dia mengaku kesulitan bernapas dan bergerak serta sering merasa pusing. Dia juga mengalami linu pada persendian.

Baca:

 

Semua ini membuat semakin malas bergerak dan menjauhkan diri dari aktivitas sosial. Dia mengaku sedih tidak bisa menemani kedua putranya bermain di lapangan.

Pada Agustus 2018, Satherley mulai diet dengan jenis makanan pengganti. “Butuh waktu tiga pekan untuk persiapan dan selama itu saya menyantap semua makanan favorit,” kata dia.

Dia lalu mulai mengkonsumsi milkshake khusus untuk diet. Dia mulai menimbang berat badan setiap tiga pekan. Dalam tiga bulan, bobotnya turun 25 kilogram.

“Rasanya seperti bebas dari penjara lemak,” kata dia. Selama terapi, dia merenungi perilakunya yang gemar makan secara berlebihan. Satherley akhirnya menyadari ini dipicu masa kecilnya yang miskin dan kerap kekurangan makan. “Ini membuat saya ingin makan terus menerus (setelah punya uang),” kata dia.

Baca:

 

Sekarang, selain diet dengan menyantap milkshake Satherley juga mulai menyantap sayuran dalam sajian pizza. Dia juga menyantap dua telur rebus setiap pagi, ayam dan salad untuk makan siang, dan protein tinggi serta sayur untuk makan malam. 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

2 hari lalu

Ilustrasi wanita diet. Freepik.com/Schantalao
Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?


Selandia Baru Memperketat Penerbitan Visa, Angka Migrasi Capai Rekor

11 hari lalu

Selandia Baru. Shutterstock
Selandia Baru Memperketat Penerbitan Visa, Angka Migrasi Capai Rekor

Selandia Baru akan memperketat penerbitan visa untuk membendung laju migrasi yang tinggi.


Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

19 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

Ahli gizi dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo membagikan kiat konsumsi makanan yang aman bagi pengidap diabetes saat hari raya lebaran.


Bagus untuk Kesehatan Jantung, Apa Saja Manfaat Alpukat

22 hari lalu

Ilustrasi alpukat (Pixabay.com)
Bagus untuk Kesehatan Jantung, Apa Saja Manfaat Alpukat

Alpukat dikenal karena sifat anti-inflamasi dan baik untuk kesehatan jantung. Apa lagi manfaat alpukat yang perlu Anda ketahui?


TNI Sebut Selandia Baru Serahkan Pembebasan Pilot Susi Air ke Pemerintah

24 hari lalu

TPNPB OPM bersama Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens yang menjadi sandera setahun terakhir. Dokumentasi TPNPB OPM
TNI Sebut Selandia Baru Serahkan Pembebasan Pilot Susi Air ke Pemerintah

Pemerintah Selandia Baru mengakui kedaulatan Indonesia di Papua. Mereka meminta KKB pimpinan Egianus Kogoya segera melepaskan Philip.


9 Negara Teraman untuk Solo Traveling Perempuan dari Srilanka hingga Selandia Baru

27 hari lalu

Sigiriya, Matale, Sri Lanka. Unsplash.com/Dating Scout
9 Negara Teraman untuk Solo Traveling Perempuan dari Srilanka hingga Selandia Baru

Beberapa negara dikenal relatif aman dan mudah dijelajahi bagi perempuan yang mencari petualangan dengan solo traveling


Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

29 hari lalu

Ilustrasi vape. sumber: AFP/english.alarabiya.net
Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

Selandia Baru akan akan melarang penjualan rokok elektrik sekali pakai untuk menurunkan angka perokok usia muda.


Negara dengan Durasi Puasa Paling Pendek Hingga Terpanjang di Dunia

32 hari lalu

Ilustrasi Buka Puasa. shutterstock.com
Negara dengan Durasi Puasa Paling Pendek Hingga Terpanjang di Dunia

Perbedaan letak geografis masing-masing negara mempengaruhi durasi puasa.


Menteri Luar Negeri Selandia Baru Ucapkan Selamat ke Prabowo Subianto atas Hasil Pemilu

35 hari lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, kanan, rapat dengan Menteri Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters, kiri, di kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat pada Kamis, 14 Maret 2024. Sumber: dokumen Kementerian Luar Negeri RI
Menteri Luar Negeri Selandia Baru Ucapkan Selamat ke Prabowo Subianto atas Hasil Pemilu

Menteri Luar Negeri Selandia Baru mengucapkan selamat kepada Prabowo Subianto atas hasil pemilu.


Indonesia dan Selandia Baru Jajaki Kerja Sama Produk Halal

35 hari lalu

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, kanan, rapat dengan Menteri Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters, kiri, di kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat pada Kamis, 14 Maret 2024. Sumber: dokumen Kementerian Luar Negeri RI
Indonesia dan Selandia Baru Jajaki Kerja Sama Produk Halal

Indonesia dan Selandia Baru menjajaki kerja sama produk halal, sebagai salah satu cara untuk mencapai target perdagangan bilateral.