TEMPO.CO, Jakarta - Mata uang Turki, lira, pada Selasa, 2 April 2019, melemah lebih dari satu persen terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Pelemahan itu terjadi tak lama setelah Amerika Serikat memutuskan menunda pengiriman komponen untuk jet tempur F-35 ke Turki.
Dikutip dari reuters.com, Selasa, 2 April 2019, mata uang lira berdiri pada angka 5.5550 terhadap dollar Amerika Serikat. Angka itu menaik dibanding pada Senin, 1 April 2019, yang tercatat 5.4913
Baca: AS Tunda Kirim Perlengkapan Jet Tempur F-35 ke Turki, Kenapa?
Pengiriman pesawat tempur F-35B milik Angkatan Udara Inggris, yang dikirim dari Marine Corps Air Station Beaufort di Amerika Serikat menuju pangkalan baru RAF Marham, Inggris, 6 Juni 2018. Empat dari jet yang telah berbasis di US Marine Corps Air Station Beaufort, Carolina Selatan, itu melintasi Atlantik dalam perjalanan lebih dari delapan jam untuk ditempatkan di Inggris. Sgt Nik Howe/MoD Handout via REUTERS
Lira sebelumnya sudah tidak stabil pasca-pemilu lokal. Keputusan Amerika Serikat melakukan penundaan pengiriman komponen untuk jet tempur F-35 ke Turki, telah membuat mata uang Turki semakin terperosok.
Baca: Rusia Kembangkan Drone AK-47 yang Mematikan, Seperti Apa?
Amerika Serikat mengambil langkah menghentikan pengiriman perlengkapan untuk jet tempur F-35 setelah Turki bersikukuh pada pendiriannya untuk membeli sistem pertahanan rudal S-400 dari Rusia. Ketidaksepakatan ini telah menimbulkan sengketa diplomatik antara Amerika Serikat dan Turki serta memperdalam jurang perbedaan kedua negara.
Sebelumnya, Amerika Serikat dan Turki diselimuti ketegangan saat Ankara menuntut ulama bernama Fethullah Gulen yang mengasingkan diri ke Amerika Serikat diekstradisi ke Turki. Permintaan ini tak digubris. Kedua negara juga saling berseberangan terkait kebijakan Timur Tengah dan perang sipil Suriah serta sanksi Iran.
Sumber mengatakan pejabat pemerintah Amerika Serikat pada Senin, 1 April 2019, sudah menyampaikan pada Ankara kalau Washington tidak akan mengirimkan lagi komponen jet tempur F-35 yang dibutuhkan untuk keamanan burung besi tersebut. Keputusan Amerika Serikat itu diambil di tengah-tengah kekhawatiran Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya di NATO kalau system pertahanan rudal S-400 buatan Rusia bisa melacak jejak dan keberadaan jet tempur F-35.