TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Malaysia di masa perdana menteri Najib Razak pernah merancang proyek membangun tembok perbatasan denganThailand.
Panjang perbatasan Malaysia dan Thailand mencapai 640 kilometer. Najib menganggarkan harga tembok per meter US$ 245 ribu untuk membangun tembok perbatasan sepanjang 11 kilometer.
Baca: 300 Perusahaan Ingin Bangun Tembok di Perbatasan Meksiko
Mengutip Channel News Asia, Senin, 1 April 2019, kesepakatan untuk membangun tembok perbatasan diadakan oleh pemerintahan Barisan Nasional dan pemerintah Thailand. Alasannya, untuk mencegah kejahatan lintas batas dan penyelundupan.
Namun anggota parlemen Malaysia mempertanyakan proyek tembok perbatasan tersebut yang mirip dengan gagasan presiden AS Donald Trump untuk membangun tembok perbatasan dengan Meksiko.
Baca: Rusia Bangun Tembok Pembatas Crimea dengan Ukraina
Anggota parlemen Arau, Shahidan Kassim meminta pemerintahan Mahathir Mohamad untuk membuat jelas status proyek tersebut.
Anggota parlemen Merbok, Nor Azrina Surop mempertanyakan apakah Malaysia akan mengikuti langkah AS untuk membangun tembok perbatasan yang dianggapnya sebagai pemborosan.
Baca: Demokrat Menolak Tembok, Trump Tuding Radikal dan Irasional
Ide membangun tembok perbatasan digulirkan pada September 2016 di Bangkok antara Najib dan Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-o-cha. Namun, pemerintahan Mahathir sepertinya akan mengkaji kembali proyek tembok pembatas kedua negara.
Saat ini Najib Razak berstatus sebagai terdakwa dalam kasus penyalahgunaan dana proyek 1 MDB dan kasusnya segera disidangkan di pengadilan.