Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

UNICEF: 40 Anak Gaza Tewas, 3.000 Luka Selama Protes Perbatasan

image-gnews
Sejumlah anak-anak Palestina berada di tenda medis saat akan diberikan perawatan karena terkena gas air mata saat melakukan aksi protes di Beit Lahiya, perbatasan Gaza, 14 Mei 2018. Sebanyak 52 warga Palestina dilaporkan meninggal dunia saat melakukan aksi protes di perbatasan Israel-Palestina. AP
Sejumlah anak-anak Palestina berada di tenda medis saat akan diberikan perawatan karena terkena gas air mata saat melakukan aksi protes di Beit Lahiya, perbatasan Gaza, 14 Mei 2018. Sebanyak 52 warga Palestina dilaporkan meninggal dunia saat melakukan aksi protes di perbatasan Israel-Palestina. AP
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - UNICEF mengatakan sekitar 40 anak-anak tewas dan 3.000 lainnya terluka selama satu tahun peringatan demonstrasi di perbatasan Gaza-Israel.

"UNICEF berulang kali meluapkan kemarahannya karena jumlah anak yang terbunuh semakin tinggi akibat konflik bersenjata 2018," kata Greert Cappelaere, Direktur UNICEF untuk kawasan Timur Tengah.

Baca: Tenaga Medis Palestina Tewas Diduga Ditembak Militer Israel

Dikutip dari Al Arabiya, pada Jumat, 29 Maret 2019, Greert meminta kedua belah pihak untuk tetap memastikan anak-anak tidak menjadi sasaran

"Mengeksploitasi anak-anak yang tidak tahu apa-apa dan rentan, atau melibatkan mereka ke dalam kekerasan adalah pelanggaran terhadap hak-hak anak," katanya.

Setiap minggunya ribuan warga Palestina berkumpul di sepanjang perbatasan untuk protes yang berujung bentrokan dengan tentara Israel.

Petugas bersiap melakukan perawatan pada seorang anak Palestina yang karena terkena gas air mata saat melakukan aksi protes di Beit Lahiya, perbatasan Gaza, 14 Mei 2018. AP

Para demonstran menyerukan agar Israel mencabut blokade yang telah melumpuhkan Gaza selama sepuluh tahun terakhir.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, para demonstran menuntut supaya para pengungsi diizinkan untuk kembali ke rumah keluarganya yang melarikan diri sejak akhir 1940-an.

Baca: Ibu Kota Israel Diroket, Angkatan Udara IDF Bombardir Gaza

Sejauh ini, total 258 warga Palestina tewas sejak protes dimulai dan sebagian besar tewas selama bentrokan di perbatasan. Dalam bentrok ini dua tentara Israel juga tewas.

Israel berdalih mereka terpaksa mempertahankan perbatasan dan menuduh Hamas yang mengatur bentrokan selama demonstrasi.

Pernyataan UNICEF menyusul pertempuran antara Hamas dan Israel pekan ini, ketika serangan roket dari Jalur Gaza menghantan ibu kota Israel yang dibalas dengan serangan udara.

MUHAMMAD HALWI | AL ARABIYA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

5 jam lalu

Seorang perempuan Palestina duduk diantara pakaian bekas di pasar loak mingguan di kamp pengungsian Nusseirat, Gaza, 15 Februari 2016. Permintaan untuk pakaian telah menjadi barometer bagi situasi ekonomi di Gaza. AP/Khalil Hamra
70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.


Ditemukan Kuburan Massal di Khan Younis Gaza, Afrika Selatan Serukan Investigasi

5 jam lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Ditemukan Kuburan Massal di Khan Younis Gaza, Afrika Selatan Serukan Investigasi

Afrika Selatan menyerukan pada komunitas internasional agar dilakukan investigasi yang menyeluruh terkait temuan kuburan massal di Gaza


Akui Kecanggihan Teknologi Siber Israel, Konsultan Keamanan Spentera: Risetnya Luar Biasa

7 jam lalu

Direktur Cyber Intelligence PT Spentera, Royke Tobing (paling kiri), saat diskusi bertajuk Ancaman Operasi Intelijen Siber Atas Indonesia, di Jakarta,  Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Akui Kecanggihan Teknologi Siber Israel, Konsultan Keamanan Spentera: Risetnya Luar Biasa

Mayoritas penyedia layanan software dan infrastruktur teknologi dipastikan memiliki afiliasi ke Israel.


Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

8 jam lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

Jet tempur AS, Prancis, Inggris,dan Yordania ikut turun laga pada malam Iran menyerang Israel secara langsung dan keras.


Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

9 jam lalu

Asap mengepul setelah serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 22 April 2024. REUTERS/Mahdy Zourob
Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

Kementerian Pertahanan Israel membeli 40 ribu tenda sebagai bagian dari upaya mengevakuasi pengungsi Gaza di Rafah


Fakta-fakta Penemuan Kuburan Massal 300 Mayat di Rumah Sakit di Gaza

11 jam lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. Lusinan warga Palestina yang tidak diketahui identitasnya dimakamkan di pemakaman massal di Gaza setelah pemerintah Israel menyerahkan jenazah yang mereka simpan di Israel. REUTERS/Mohammed Salem
Fakta-fakta Penemuan Kuburan Massal 300 Mayat di Rumah Sakit di Gaza

300 mayat ditemukan dalam kondisi terikat di rumah sakit di Gaza. Di antara mayat itu adalah wanita dan anak-anak.


Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

14 jam lalu

Tslil Ben Baruch, 36, memegang plakat ketika para demonstran menghadiri protes 24 jam, menyerukan pembebasan sandera Israel di Gaza dan menandai 100 hari sejak serangan 7 Oktober oleh kelompok Islam Palestina Hamas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas.  di Tel Aviv, Israel, 14 Januari 2024. REUTERS/Alexandre Meneghini
Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

Hamas merilis kondisi terkini sandera asal Amerika Serikat yang dalam keadaan sehat.


Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

15 jam lalu

Seorang pria Palestina membawa karung tepung di luar pusat distribusi makanan PBB di kamp pengungsi Al-Shati di Kota Gaza, 17 Januari 2018. AS adalah donor terbesar (U.N. Relief and Welfare Agency) UNRWA selama beberapa dekade. REUTERS/Mohammed Salem
Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Jerman menyatakan akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA, menyusul negara-negara lain yang sempat menangguhkan pendanaan.


Sempat Diboikot terkait Israel, Unilever Indonesia Sebut Kinerja Perusahaan Membaik

16 jam lalu

Benjie Yap. Foto: Linkedin
Sempat Diboikot terkait Israel, Unilever Indonesia Sebut Kinerja Perusahaan Membaik

Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap menyatakan kinerja perusahaan tersebut saat ini membaik. Sempat diterpa boikot, diduga terkait Israel


Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

17 jam lalu

Kantor pusat Google di Mountain View, California, Amerika Serikat. (theverge.com)
Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

Google menjalin kerja sama dengan Israel lewat kontrak Project Nimbus untuk layanan komputasi awan atau cloud senilai hampir Rp 20 triliun.