TEMPO.CO, Jakarta - Boeing Co digugat oleh sejumlah keluarga korban tewas jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines ET 302. Mereka yang menggugat mengklaim pesawat Boeing 737 Max 8 yang jatuh itu, tidak dirancang dengan aman.
Gugatan ini diprediksi akan memperkeruh status hukum dan gejolak politik yang bakal dihadapi Boeing Co. Boeing adalah produsen pesawat terbang asal Amerika Serikat yang bermarkas di Chicago.
Sebelumnya keluarga korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 pada Oktober tahun lalu juga mengajukan gugatan kepada Boeing Co. Ini artinya, total Boeing Co. telah menerima dua gugatan dari keluarga korban jatuhnya pesawat dalam tempo kurang dari setahun.
Baca: Keluarga Korban Lion Air Heran Temuan KNKT Tak Bisa Dipakai Menggugat
Masyarakat Ethiopia menyiapkan upacara duka di lokasi kecelakaan pesawat Ethiopian Airlines ET 302, dekat kota Bishoftu, tenggara Addis Ababa, Ethiopia 13 Maret 2019. Ini merupakan kedua kalinya pesawat Boeing 737 Max 8 mengalami kecelakaan fatal setelah jatuhnya Lion Air JT 610 di Karawang pada 29 Oktober 2018 lalu. REUTERS/Baz Ratner
Baca: Keluarga Co-pilot Lion Air JT 610 Menggugat Boeing
Di pasar uang, Boeing Co sudah kehilangan miliaran dollar dalam tempo beberapa hari setelah Ethiopian Airlines jatuh pada pekan kedua Maret lalu. Ethiophia lalu memutuskan untuk tidak lagi menggunakan Boeing.
Kendati Boeing telah meyakinkan burung besi buatan mereka tipe 737 Max aman, namun perusahaan raksasa itu menghadapi upaya pembuktian kriminal dan pertanyaan dari anggota parlemen yang mencurigai longgarnya hubungan Boeing dengan regulator Amerika Serikat yakni Federasi Penerbangan Amerika Serikat.
Dikutip dari ndtv.com, Jumat, 29 Maret 2019, keluarga korban jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines ET 302 yang mengajukan gugatan itu adalah keluarga atas nama Jackson Musoni dari Rwanda. Mereka memasukkan gugatan ke pengadilan federal di Chicago, Amerika Serikat. Juru bicara Boeing menolak berkomentar atas hal ini.
"Subjek penyebab terjadinya kecelakaan muncul. Diantara hal yang muncul, rancangan pesawat Boeing pada sistem pengendalian baru 737 Max 8 tidak sempurna sehingga secara otomatis dan keliru menekan bagian hidung pesawat untuk menukik turun. Boeing gagal melihat kerusakan ini," demikian salah satu bunyi gugatan yang dilayangkan ke Boeing Co.