TEMPO.CO, Jakarta - Vasu Yadav, 12 tahun, siswa sebuah sekolah asrama di Dehradun, utara India, tewas secara tragis dengan cara dipukuli secara brutal di sekolahnya karena dituduh telah mencuri sebungkus biskuit. Dia dipukuli dengan tongkat kasti dan tongkat pembatas pintu.
Kematian Yadav bukan hanya karena alasan pembunuhannya yang bikin miris, tapi kegeraman karena adanya kecurigaan pihak sekolah mencoba menutup-nutupi kasus ini. Orang tua Yadav mengklaim tidak diberi tahu oleh para petinggi sekolah kalau putra mereka sudah meninggal.
Baca: Polisi Tangkap Siswa Pelaku Pemukulan Junior Hingga Pingsan
Laporan Times of India menyebutkan Yadav disiksa karena teman-teman sekolahnya menuduhnya mencuri sebungkus biskuit pada sebuah acara darmawisata pada 10 Maret lalu. Namun kepolisian baru diberi tahu kasus ini keesokan harinya. Saat polisi datang, jasad Yadav sudah dikubur.
“Kematian siswa ini karena terlambat dibawa ke rumah sakit dan para staf sekolah mencoba menyembunyikan insiden ini dan tidak melaporkannya ke polisi,” kata Nivedita Kukreti, Kepala Polisi Dehradun.
Baca: Video Guru Pukul Murid, KPAI: Kejiwaan Pelaku Perlu Diperiksa
Nivedita Kukreti, Polisi Dehradun, India, menjelaskan staf sekolah mencoba menutup-nutupi kasus kematian siswa yang dituduh mencuri biskuit. Sumber: @GarvitaKhybri/Twitter/mirror.co.uk
Yadav diduga dipukuli oleh teman-temannya pada Minggu sore, 10 Maret 2019. Namun dia baru dibawa ke rumah sakit pada keesokan paginya.
Usha Negi, Komisi Perlindungan Hak-hak Anak negara bagian Dehradun, India, mengatakan kasus ini dibongkar oleh pihaknya hingga akhirnya kepolisian menggali tanah tempat Yadav dimakamkan dan melakukan otopsi. Dua siswa saat ini sudah ditahan atas tuduhan telah melakukan pembunuhan, sedangkan tiga staf sekolah dituduh telah membuang bukti.