Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Uji Tempat Tidur Astronot, NASA Tawarkan Sukarelawan Rp 260 Juta

image-gnews
Eksperimen bersama NASA dan Badan Antariksa Eropa adalah studi tidur jangka panjang pertama yang meneliti potensi gravitasi buatan dalam mengurangi efek perjalanan luar angkasa.[ESA/NBC News]
Eksperimen bersama NASA dan Badan Antariksa Eropa adalah studi tidur jangka panjang pertama yang meneliti potensi gravitasi buatan dalam mengurangi efek perjalanan luar angkasa.[ESA/NBC News]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - NASA dan ESA menawarkan Rp 260 juta kepada sukarelawan yang mau tidur di tempat tidur khusus astronot.

Ini mungkin terdengar seperti pekerjaan impian untuk setiap orang, namun rupanya tidak semudah yang dibayangkan.

Tawaran ini adalah bagian dari program uji coba bersama antara NASA dan Badan Antariksa Eropa (ESA).

Menurut laporan NBC News, 28 Maret 2019, riset yang digelar pada Senin di Cologne, Jerman, bertujuan memantau efek kesehatan untuk durasi penerbangan yang lama dengan mengikutsertakan sukarelawan selama dua bulan.

Baca: NASA dan Cina Bekerja Sama Eksplorasi Bulan

Riset ini dinamai Agbresa, singkatan untuk Artificial Gravity Bed Rest—European Space Agency, atau Tempat Tidur Gravitasi Buatan — Badan Antariksa Eropa.

Studi ini juga akan mengeksplorasi potensi manfaat gravitasi buatan dalam membantu menjaga astronot tetap sehat dalam misi ke Mars dan perjalanan jauh lainnya.

Ini adalah kolaborasi pertama antara dua badan antariksa, dan yang pertama menggunakan sentrifugal manusia, dan yang pertama digunakan dalam era antariksa untuk menciptakan gravitasi buatan.

Baca: NASA Pernah Minta Izin Meminjam Pesawat Luar Angkasa Cina

Menurut Hansjörg Dittus, anggota dewan di Pusat Dirgantara Jerman mengatakan, studi ini menawarkan peneliti luar angkasa dari seluruh Eropa dan AS kesempatan untuk bekerja sama dan bersama-sama memperoleh sebanyak mungkin pengetahuan ilmiah tentang fisiologi manusia.

Fasilitas :envihab sentrifugal manusia memutar sekelilingnya untuk menciptakan lingkungan gravitasi buatan.[DLR/NBC News]

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penelitian ini dilakukan di fasilitas pusat bernama ":envihab" (environment dan habitat) di Cologne, di mana para peserta, yang teridir dari 12 pria dan 12 perempuan, akan menghabiskan 60 hari berturut-turut di tempat tidur selama total 89 hari studi, termasuk waktu ekstra untuk persiapan dan pemulihan. Selama waktu ini, mereka akan dibayar 16.500 euro atau sekitar Rp 263,8 juta.

Lebih dari setengah abad perjalanan luar angkasa manusia telah menunjukkan bahwa lingkungan gayaberat mikro menyebabkan tubuh manusia mengalami perubahan drastis dan berisiko. Tanpa gravitasi Bumi untuk menarik benda-benda ke bawah, cairan tubuh melayang ke atas dan berkumpul di dada, kepala, dan tulang dan otot tidak dioptimalkan.

Berbaring di tempat tidur untuk waktu yang lama dapat menyebabkan perubahan yang serupa, sehingga peserta studi akan melakukan apa saja dari tempat tidur envihab mereka selama studi.

Baca: NASA Sukses Kirim Pesawat ke Titik Terjauh Tata Surya

Tapi berbaring di tempat tidur bukan berjalan-jalan di taman. Tempat tidur peserta dimiringkan sedikit ke bawah untuk mendorong cairan masuk ke tubuh bagian atas.

Dan untuk meniru efek gayaberat mikro pada otot, tulang, dan tendon mereka, para partisipan diharuskan meminimalkan gerakan apa pun. Ini berarti setidaknya satu bahu ada di atas kasur setiap saat.

Baca: Trump Minta NASA Daratkan Manusia ke Mars Selama Masa Jabatannya

Sambil berbaring di tempat tidur, beberapa pria dan perempuan akan menjalani sesi harian dalam "sentrifugal manusia" yang berputar seperti komidi putar untuk menciptakan kekuatan yang mensimulasikan gravitasi.  Ketika peserta tidak berputar, mereka akan dikenakan tes fungsi kognitif, pengambilan darah dan biopsi otot.

Jika semua itu menarik minat calon peserta, Pusat Dirgantara Jerman mengatakan slot masih terbuka uji coba tempat tidur masa depan astronot ini untuk fase dua percobaan, yang dimulai pada September.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Tekno: Aktivitas Perusahaan Sukanto Tanoto di IKN, Deforestasi Kalimantan, Bencana Akibat Penggundulan Hutan

8 hari lalu

Presiden Joko Widodo meninjau langsung progres pembangunan Kantor Presiden di Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Provinsi Kalimantan Timur, Jumat, 1 Maret 2024. Presiden Jokowi mengecek pembangunan infrastruktur yang kini telah mencapai 74 persen tersebut. Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
Top 3 Tekno: Aktivitas Perusahaan Sukanto Tanoto di IKN, Deforestasi Kalimantan, Bencana Akibat Penggundulan Hutan

Tiga artikel terkait IKN menjadi Top 3 Tekno Tempo pada hari ini. Berita terpopuler mengenai aktivitas perusahaan milik Sukanto Tanoto di IKN.


Proses Warna Bulan Jadi Merah Saat Terjadi Gerhana, Berikut Penjelasannya

10 hari lalu

Fase awal gerhana bulan sebagian (U1) di Bekasi, Jawa Barat, Minggu, 29 Oktober 2023 dinihari. Fase U1 ini terjadi saat sebagian piringan bulan masuk ke umbra Bumi. ANTARA. FOTO/Paramayuda
Proses Warna Bulan Jadi Merah Saat Terjadi Gerhana, Berikut Penjelasannya

Bulan tampak berwarna merah selama Gerhana Bulan Total terjadi. Hal ini disebabkan karena proses yang disebut hamburan Rayleigh.


Gerhana Matahari Total April Terjadi 360 Tahun Lebih Awal, Peta NASA Ungkap Alasannya

12 hari lalu

Peta panas yang menunjukkan frekuensi gerhana matahari total selama 5000 tahun dari 2000 SM hingga 3000. (NASA'S SCIENTIFIC VISUALIZATION STUDIO)
Gerhana Matahari Total April Terjadi 360 Tahun Lebih Awal, Peta NASA Ungkap Alasannya

Peta NASA berisi jalur 3.742 gerhana matahari total dan gerhana matahari hibrid selama 5.000 tahun antara 2.000 SM dan 3.000 M.


Fitur Jam Tangan Casio Edisi Usia Setengah Abad dan Hujan dari 3 Bibit Siklon di Top 3 Tekno Berita Terkini

14 hari lalu

Edisi terbatas Casiotron TRN-50-2A  hanya dijual sebanyak 4 ribu unit (Dok. Casio)
Fitur Jam Tangan Casio Edisi Usia Setengah Abad dan Hujan dari 3 Bibit Siklon di Top 3 Tekno Berita Terkini

Top 3 Tekno Berita Terkini pada Jumat pagi ini, 15 Maret 2024, diisi artikel terpopuler tentang fitur yang ada di jam tangan edisi terbatas Casio.


Gerhana Matahari Total Pada 8 April 2024 Dinanti Warga Amerika Serikat, Berikut Fakta Gerhana 20 Tahun Sekali Ini

15 hari lalu

Fenomena gerhana matahari total saat terlihat dikawasan Las Grutas, provinsi Rio Negro, Argentina, 14 Desember 2020. Gerhana matahari total dapat terlihat di Amerika Selatan, khususnya di wilayah Cile dan Argentina. REUTERS/Chiwi Giambirtone
Gerhana Matahari Total Pada 8 April 2024 Dinanti Warga Amerika Serikat, Berikut Fakta Gerhana 20 Tahun Sekali Ini

Gerhana matahari total yang terjadi di Amerika Serikat pada 8 April 2024 menurut NASA akan terjadi 20 tahun lagi kemudian.


Gerhana Matahari Total Akan Terjadi 2 Hari Sebelum Lebaran Pada 8 April 2024, Hanya Terjadi 20 Tahun Sekali

15 hari lalu

Gerhana Matahari Total di Biak, Papua, pada Kamis 20 April 2023. Astrofotografer dari Planetarium Jakarta harus berkejaran dengan awan sebelum berhasil mengabadikannya. FOTO/Planetarium dan Observatorium Jakarta
Gerhana Matahari Total Akan Terjadi 2 Hari Sebelum Lebaran Pada 8 April 2024, Hanya Terjadi 20 Tahun Sekali

Gerhana matahari total akan terjadi pada 8 April 2024, atau 2 hari sebelum lebaran. Gerhana ini hanya terjadi 20 tahun sekali.


Terpopuler Bisnis: Pembatasan BBM Bersubsidi Pukul Daya Beli, Daftar Barang dan Jasa Terdampak PPN 12 Persen

16 hari lalu

Petugas SPBU melakukan kampanye pembelian BBM non subsidi menggunakan aplikasi MyPertamina kepada pengendara  di SPBU Coco Plaju, Palembang, Sumatera Selatan, Kamis 1 Juni 2023. Dalam rangka memperingati hari Lahir Pancasila sekaligus memberikan apresiasi kepada pelanggan, Pertamina Patra Niaga meluncurkan Program MyPertamina Tebar Hadiah 2023 dengan cara membeli BBM non subsidi melalui aplikasi MyPertamina dan memiliki kesempatan untuk memenangkan berbagai macam hadiah. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Terpopuler Bisnis: Pembatasan BBM Bersubsidi Pukul Daya Beli, Daftar Barang dan Jasa Terdampak PPN 12 Persen

Pembatasan BBM bersubsidi disebut akan memukul daya beli masyarakat.


Disorot NASA, Apakah Pembangunan IKN Merusak Lingkungan?

17 hari lalu

National Aeronautics and Space Administrationcode (NASA) atau Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat menyoroti perubahan kawasan hutan di Kalimantan setelah adanya pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN. Foto : NASA
Disorot NASA, Apakah Pembangunan IKN Merusak Lingkungan?

Sorotan NASA soal penyusutan kawasan hutan selama pembangunan IKN menuai respons dari banyak kalangan. Apakah pembangunan IKN merusak lingkungan?


Bantah Proyek IKN Picu Deforestasi Hutan Kalimantan, Otorita: Justru Kami Reforestasi

23 hari lalu

National Aeronautics and Space Administrationcode (NASA) atau Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat menyoroti perubahan kawasan hutan di Kalimantan setelah adanya pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN. Foto : NASA
Bantah Proyek IKN Picu Deforestasi Hutan Kalimantan, Otorita: Justru Kami Reforestasi

Otorita IKN membantah deforestasi hutan Kalimantan akibat pembangunan ibu kota baru.


Tak Ada Deforestasi di Situs Proyek IKN, tapi Citra Satelit Ungkap Bahaya Ini

24 hari lalu

Suasana pembangunan istana presiden Ibu Kota Nusantara (IKN), Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin, 12 Februari 2024. Sekretaris Otorita IKN Achmad Jaka Santos mengatakan bahwa saat ini progres pembangunan istana presiden di IKN telah mencapai 54 persen dan diproyeksi siap digunakan untuk menggelar Upacara Kemerdekaan RI ke-79 pada 17 Agustus 2024 mendatang. ANTARA FOTO/ Rivan Awal Lingga
Tak Ada Deforestasi di Situs Proyek IKN, tapi Citra Satelit Ungkap Bahaya Ini

Situs proyek IKN sudah dibuka dulu sekali oleh industri kertas. Deforestasi baru akan terjadi jika hutan mangrove di sebelah selatan tak dilindungi.