TEMPO.CO, Wina – Kelompok kanan jauh di Austria yaitu Identitarian Movement menerima uang tunai dari tersangka serangan teror di Selandia Baru yaitu Brenton Harrison Tarrant.
Baca:
Sekitar 15 Ribu Warga Berduka pasca Teror di Selandia Baru
Kanselir Austria, Sebastian Kurz, mengatakan adanya kaitan antara kelompok ini dengan aksi penembakan massal terhadap jamaah salat Jumat di dua masjid di Kota Christchurch, Selandia Baru.
“Kami dapat mengkonfirmasi bahwa ada dukungan finansial dan ada kaitan antara pelaku serangan di Selandia Baru dan kelompok Identitarian Movement di Austria,” kata Kurz seperti dilansir Reuters pada Rabu, 27 Maret 2019.
Baca:
Menurut juru bicara jaksa penuntut di Graz, Kepala Identitarian, Martin Sellner, menerima 1.500 euro atau sekitar Rp24 juta pada 2018 dari seorang pendonor yang bernama sama dengan pelaku serangan teror di Selandia Baru.
Sellner menggunggah dua video di Youtube yang menyatakan dia menerima donasi termasuk sebuah surat elektronik dengan alamat yang namanya sama dengan tersangka penembakan di Christchurch asal Australia itu.
Baca:
“Saya bukan anggota sebuah organisasi teroris. Saya tidak ada urusan denagn orang ini selain aya menerima donasi secara pasif dari dia,” kata Sellner.
Menurut dia, uang donasi itu diterima pada awal 2018. Dia bakal menyalurkan uang itu untuk sebuah yayasan sosial.
Sellner juga mengaku polisi telah menggerebek rumahnya terkait kemungkinan adanya kaitan dirinya dengan Tarrant.
Kelompok Identitarian ini menyatakan tujuan pendirianny adalah untuk menjaga identitas Eropa dan merupakan sebuah kelompok sayap kanan jauh yang baru berdiri. Mereka mempromosikan aksi-aksinya di Internet dan jalanan.
Baca:
Kelompok ini mengikuti taktik yang biasa digunakan kelompok aktivis seperti Greenpeach. Pada 2017, mereka menyewa sebuah kapal untuk berkampanye membela Eropa. Mereka juga mencoba mencegah imigran menyebrangi Laut Mediterania dari Libya.
Soal ini, Kurz mengaku mencari cara untuk membubarkan kelompok Identitarian ini. “Posisi kami sangat jelas soal ini. Tida ada ekstrimisme appaun apakah radikal Islam atau fanatik ekstrimis sayap kanan, yang punya tempat di masyarakat kita,” kata kanselir.
Kurz meminta hubungan antara Tarrant dan anggota Identitarian diuangkap secara jelas. Saat ini, Selandia Baru telah membentuk sebuah Komisi Kerajaan untuk mengungkap penyebab serangan teroris oleh Tarrant, 28 tahun asal Australia. Tarrant mengaku membenci imigran dan menganggap mereka menginvasi wilayah negara bangsa Eropa.
CNN melansir Tarrant telah dikenai dakwaan pembunuhan 50 orang jamaah salat Jumat dalam aksi teror di Selandia Baru dan bakal menjalani sidang kedua pada 5 April 2019. Dia terancam hukuman seumur hidup karena Selandia Baru tidak menganut sistem hukuman mati.