TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Robert Palladino memastikan Amerika Serikat tidak terlibat dalam dugaan penyusupan dan penggeledahan kantor Kedutaan Korea Utara (Korut) di Madrid pada 22 Februari lalu.
"Pemerintah Amerika Serikat tidak ada sangkut-pautnya dengan masalah ini," kata Palladino, Selasa, 26 Maret 2019, waktu setempat, seperti dikutip Reuters.
Amerika Serikat (AS) disebut-sebut dalam kasus ini setelah seorang hakim di Spanyol berencana meminta negara itu mengekstradisi sekelompok orang yang terdiri dari 10 terduga. Para penyusup itu, diduga melarikan diri ke Amerika Serikat setelah melakukan aksinya.
Baca:10 Terduga Penyusup Kedutaan Korea Utara di Spanyol Diburu
Dokumen Pengadilan Tinggi menyebut diantara orang yang melakukan penggeledahan itu seorang warga negara Mexico yang tinggal di Amerika Serikat, satu warga negara Amerika Serikat dan beberapa orang berstatus warga negara Korea Selatan.
Dengan munculnya permasalahan ini, Palladino menekankan pihaknya akan meminta perlindungan pada kantor-kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat di seluruh dunia. Atas pemintaan ekstradisi ini pun, Palladino mempertanyakan investigasi otoritas Spanyol. Sedangkan Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak mau berkomentar.
Baca:Komandan Amerika Ragukan Denuklirisasi Penuh Korea Utara
FBI dalam pernyataannya mengatakan sudah menjadi standar lembaga itu untuk mengkonfirmasi atau menolak investigasi yang sedang berlangsung. Namun FBI meyakinkan pihaknya memiliki hubungan yang baik dengan para penegak hukum di Spanyol.
Sebuah organisasi garis keras bernama Pertahanan Sipil Cheollima melalui situsnya pada Selasa malam, 26 Maret 2019, mengaku berada dibalik insiden ini. Namun mereka menolak dituduh telah melakukan penyerangan, sebaliknya mereka diundang ke Kedutaan Korea Utara di Madrid.
Organisasi Pertahanan Sipil Cheollima atau yang juga disebut Free Joseon, mengatakan tidak ada yang disumpal mulutnya atau dipukul dan tidak ada satu pun pemerintahan yang dilibatkan dalam hal ini. Mereka juga tak mengenal nama-nama yang disebut dalam dakwaan Pengadilan Tinggi Spanyol.
Sebelumnya surat kabar Washington Post mewartakan pada awal Maret lalu kalau Pertahanan Sipil Cheollima telah melakukan penggeledahan di kantor Kedutaan Korea Utara di Madrid. Informasi itu diperoleh berdasarkan sumber yang mengatakan kelompok itu sudah membagi informasi soal penggeledahan yang mereka lakukan dengan FBI.