TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Ono Keiichi, pada Senin, 25 Maret 2019, memimpin seremoni pelepasan 61 mahasiswa Indonesia penerima beasiswa Pemerintah Jepang Monbukagakusho/MEXT di kantor Kedutaan Besar Jepang, Jakarta. Rencananya, para mahasiswa ini akan bertolak ke Jepang pada April mendatang.
Menurut Keiichi, para penerima beasiswa adalah duta bangsa. Dengan begitu, diharapkan mereka menjadi jembatan penghubung antara Indonesia dengan Jepang.
”Saya harap di Jepang nanti kalian dapat berjuang dengan gigih, baik dalam hal pelajaran maupun saat melakukan penelitian. Jangan lupa, carilah teman sebanyak-banyaknya. Belajarlah mengenai Jepang dari teman Jepang, dan ajarilah mereka tentang Indonesia. Kalian semua adalah duta bangsa,” kata Keiichi.
Baca:Pemerintah Siapkan 20 Ribu Beasiswa Bidang Digital
Wakil Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Ono Keiichi. Sumber: TEMPO/Muhammad Halwi
Baca:LPDP Kembali Buka, Intip Tips Siapkan Beasiswa
Pada kesempatan itu, Keiichi juga memberikan nasihat kepada para mahasiswa penerima beasiswa agar jangan takut selama berada di Jepang dan siap dalam menghadapi tantangan yang muncul.
"Kalau muncul kekhawatiran, majulah satu langkah ke depan," ujarnya.
Keiichu pun meminta kepada para mahasiswa untuk menggali pengalaman sebanyak-banyaknya selama tinggal di Jepang dan mengajarkan kepada orang jepang tentang Indonesia.
Himawan Pratama, 33 tahun, salah satu mahasiswa penerima beasiswa Monbukagakusho, bersyukur bisa terpilih setelah empat kali melamar beasiswa ini. Semenjak lulus S1 dari fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (UI), jurusan Sastra Jepang, Himawan sudah mencoba beasiswa ini, namun gagal. Hingga pada percobaan keempat, usahanya berbuah manis.
Dosen Universitas Indonesia, Himawan Pratama, 33 tahun, salah satu mahasiswa penerima beasiswa Monbukagakusho dari pemerintah Jepang. Sumber: TEMPO/Muhammad Halwi
Pekan depan Himawan akan terbang ke Negeri Sakura untuk memulai kuliah S3 studi Jepang di Universitas Tokyo.Sebelumnya, Himawan telah menuntaskan jenjang S2 di Universitas Indonesia dan menjadi dosen di lembaga pendidikan itu.
“Saya memilih Jepang karena memang bidang spesifik saya dari S1 dan S2 tentang studi Jepang dan saya berharap ini lebih memudahkan saya dengan objek penelitian saya yakni masyarakat, budaya dan bahasa Jepang,” kata Himawan, kepada Tempo di kantor Kedutaan Besar Jepang, Jakarta.
Sekembali dari Jepang, Himawan berencana tetap kembali menjadi dosen UI. Dia berkomitmen mendedikasikan diri untuk hubungan Indonesia-Jepang yang lebih baik dan setara.
Monbukagakusho/MEXT adalah beasiswa dari pemerintah Jepang yang menargetkan pada mahasiswa yang hendak melakukan penelitian. Beasiswa penuh ini, termasuk salah satu beasiswa yang paling diminati mahasiswa Indonesia.
MUHAMMAD HALWI