Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Filipina Keluar ICC, Kelompok HAM Cemas Pelanggaran Meluas

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte saat mendeklarasikan pembebasan kota Marawi, Filipina, 17 Oktober 2017. AP Photo/Bullit Marquez
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte saat mendeklarasikan pembebasan kota Marawi, Filipina, 17 Oktober 2017. AP Photo/Bullit Marquez
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Presiden Rodrigo Duterte menegaskan keanggotan Filipina di Mahkamah Kejahatan Internasional (ICC) tidak diperlukan lagi, setelah ICC berkomitmen menyelidiki pelanggaran HAM Duterte.

Namun kelompok HAM khawatir penarikan diri Filipina dari ICC bisa meningkatkan pelanggaran HAM lebih luas di Filipina.

"Ketakutan itu salah tempat, bahkan ceroboh. Kita punya sejarah bagus bagaimana membuat pejabat presiden bertanggungjawab di negara ini," kata jubir Panelo, dikutip dari ABS-CBN, 21 Maret 2019.

Baca: Mahkamah Kejahatan Internasional Terus Selidiki Rodrigo Duterte

"Setiap orang bisa menuntut pejabat inkumben. Bahkan presiden, setelah dia selesai menjabat, jika dia benar-benar melanggar ketentuan hukum, dia akan (dibuat) bertanggung jawab," kata Panelo.

Menurut UU Filipina, Duterte memiliki imunitas hukum dari tuntutan selama menjabat presiden, dan hanya bisa dihapus melalui pemakzulan.

Pada Ahad, 17 Maret 2019, Filipina resmi keluar dari ICC setelah setahun pemberitahuan ke PBB bahwa Filipina akan mengundurkan diri.

Polemik penarikan diri Filipina dimulai setelah Mahkamah Kejahatan Internasional berniat menyelidiki pelanggaran HAM Duterte selama perang anti-narkoba.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: ICC Bakal Lanjutkan Investigasi Duterte Meski Filipina Keluar?

Jaksa ICC Fatou Bensounda mengatakan, ICC tetap memiliki yurisdiksi atas kemungkinan kejahatan yang dilakukan selama periode negara tersebut menjadi anggota.

Bensouda telah memeriksa apakah ribuan pembunuhan di luar proses pengadilan yang diduga dilakukan selama tindakan keras Duterte dalam kampanye antinarkoba sudah cukup untuk menjamin penyelidikan formal.

Namun menurut Panelo, ICC akan melanggar peraturannya sendiri jika memulai investigasi awal setelah penarikan Filipina dari ICC.

Baca: Filipina Keluar dari ICC, Duterte Ajak Negara lain

Panelo mengatakan dengan asumsi bahwa ICC, yang dikenal sebagai pengadilan pilihan terakhir, memiliki yurisdiksi atas Filipina, ICC masih tidak dapat melanjutkan dengan penyelidikan penuh karena negara tersebut tidak mau atau tidak dapat memproses kasus per kasus.

MUHAMMAD HALWI | ABS-CBN

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


53 WNI Korban Perdagangan Manusia Dipulangkan, Penyelamatan Terbesar di Filipina

23 jam lalu

Puluhan WNI yang terindikasi korban TPPO dipulangkan dari Filipina pada 25 Mei 2023. (ANTARA/HO-KBRI Manila)
53 WNI Korban Perdagangan Manusia Dipulangkan, Penyelamatan Terbesar di Filipina

KBRI Manila merepatriasi 53 warga negara Indonesia (WNI) terindikasi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Filipina.


Kebakaran Melahap Gedung Kantor Pos Bersejarah Filipina

5 hari lalu

Asap mengepul saat kebakaran besar melanda gedung Kantor Pos Pusat Manila di Manila, Filipina, 22 Mei 2023. Bureau Of Fire Protection NCR/Handout via REUTERS
Kebakaran Melahap Gedung Kantor Pos Bersejarah Filipina

Gedung Kantor Pos ini dinyatakan sebagai sebuah "properti budaya paling penting" oleh Museum Nasional Filipina pada 2018.


Giliran Rusia yang Memasukkan Jaksa ICC dalam Daftar Buronan

7 hari lalu

Jaksa Karim Khan dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC). REUTERS
Giliran Rusia yang Memasukkan Jaksa ICC dalam Daftar Buronan

Jaksa ICC, Karim Khan, yang mengeluarkan surat perintah penahanan untuk Putin telah dimasukkan ke daftar buronan Kementerian Dalam Negeri Rusia.


Soal Hukuman Mati di Indonesia, Dosen Filsafat Politik UGM: Hukuman Penjara Seumur Hidup Lebih Efektif

10 hari lalu

Ilustrasi eksekusi mati
Soal Hukuman Mati di Indonesia, Dosen Filsafat Politik UGM: Hukuman Penjara Seumur Hidup Lebih Efektif

Penerapan hukuman mati di Indonesia layak atau tidak berkaitan moralitas dan HAM? Dosen Filsafat Politik UGM sebut begini.


Termasuk Thailand, Ini 4 Negara asal Nelayan yang Sering Mencuri Ikan di Indonesia

10 hari lalu

Polisi menggiring nelayan asing pelaku pencurian ikan di Belawan, Sumatera Utara, 21 Mei 2015. Personel Dit Polair berhasil menangkap satu nahkoda dan empat nelayan asing asal Thailand, yang mencuri ikan di perairan laut Indonesia dengan barang bukti ikan sebanyak 1 ton. ANTARA/Irsan Mulyadi
Termasuk Thailand, Ini 4 Negara asal Nelayan yang Sering Mencuri Ikan di Indonesia

Mencuri Ikan di negara lain adalah perbuartan kriminal. Indonesia sering menjadi korban.


Riset Temukan Pelanggaran Lingkungan dan HAM di Rantai Pasok Nikel Asia Tenggara

11 hari lalu

Human Rights Resource Center atau BHRRC merilis riset mengenai pelanggaran lingkungan dan hak asasi manusia (HAM) di rantai pasok nikel Asia Tenggara pada Selasa, 16 Mei 2023 di Jakarta. Tempo/Amelia Rahima Sari.
Riset Temukan Pelanggaran Lingkungan dan HAM di Rantai Pasok Nikel Asia Tenggara

Riset menemukan pelanggaran hak asasi manusia atau HAM dan lingkungan pada rantai pasok nikel di Asia Tenggara.


SEA Games 2023: Timnas Bola Voli Putri Indonesia Kembali Raih Medali Perunggu

13 hari lalu

Pebola voli putri Indonesia Megawati Hangestri Pertiwi melakukan smes yang berusaha dihadang oleh dua pebola voli putri Thailand Warisara Seetaloed (kiri) dan Watchareeya Nuanjam (kanan) saat pertandingan group A putri SEA Games 2023 di Phnom Penh, Kamboja, Selasa (9/5/2023). Timnas Voli Indonesia kalah dari Thailand dengan skor 0-3 (16-25,16-25, 16-25). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/YU
SEA Games 2023: Timnas Bola Voli Putri Indonesia Kembali Raih Medali Perunggu

Timnas bola voli putri Indonesia gagal mencapai target medali perak di SEA Games 2023.


Senator Filipina Bebas setelah Ditahan 6 Tahun karena Kritik Cara Duterte Perangi Narkoba

13 hari lalu

Polisi Filipina mengawal Leila de Lima, seorang senator yang ditahan atas tuduhan narkoba, dalam perjalanannya ke pengadilan di kota Quezon,  Manila, Filipina 13 Maret 2017. REUTERS/Romeo Ranoco
Senator Filipina Bebas setelah Ditahan 6 Tahun karena Kritik Cara Duterte Perangi Narkoba

Mantan senator Filipina, Leila de Lima, yang kritis terhadap Presiden Duterte, dibebaskan dari dakwaan terlibat narkotika


Saksi Mengaku Berbohong, Pengadilan Filipina Bebaskan Pengkritik Utama Duterte

15 hari lalu

Senator Leila De Lima (kiri) dan Presiden Filipina, Rodrigo Duterte. ABS - CBN
Saksi Mengaku Berbohong, Pengadilan Filipina Bebaskan Pengkritik Utama Duterte

Pengadilan Filipina pada Jumat 12 Mei 2023 membebaskan mantan senator dan mantan menteri kehakiman Leila De Lima, pengkritik utama Rodrigo Duterte


Kalahkan Filipina di Final, Timnas Mobile Legends: Bang Bang Putri Rebut Emas SEA Games 2023

16 hari lalu

Timnas MLBB putri Indonesia berfoto bersama jajaran pelatih dan pengurus PB ESI setelah memenangkan babak final cabang esports nomor MLBB Putri/Women di SEA Games 2023 Kamboja, Kamis (11/5/2023). (ANTARA/Arnidhya Nur Zhafira)
Kalahkan Filipina di Final, Timnas Mobile Legends: Bang Bang Putri Rebut Emas SEA Games 2023

Pertarungan final MLBB putri SEA Games 2023 berlangsung sengit hingga ronde kelima.