TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Kazakhstan Nursultan Nazarbayev secara mengejutkan menyatakan mundur dari jabatannya setelah 30 tahun memimpin negara itu. Nazarbayev mengatakan Kazakhstan sekarang ini membutuhkan seorang pemimpin dari generasi yang baru.
"Saya telah mengambil sebuah keputusan yang sungguh tidak mudah bagi saya. Saya memutuskan mundur sebagai Presiden Kazakhstan," kata Nazarbayev, seperti dikutip dari themoscowtimes.com, Selasa, 19 Maret 2019.
Baca: Begini Cara Presiden Kazakhstan Tekan Dominasi Bahasa Rusia
Dari kiri: Presiden Kazakhtan Nursultan Nazarbayev, Perdana Menteri Cina Wen Jiabao, dan Presiden Pakistan Asif Ali Zardari, dalam pertemuan yang membahas krisis global yang sedang melanda, di Boao, Cina (18/4). Foto: AP / Elizabeth Dalziel
Pernyataan mundur Nazarbayev itu disampaikannya dalam sebuah pidato yang disiarkan lewat televisi. Dia rencananya akan menandatangani sebuah dekrit yang mengakhiri kekuasaannya pada Rabu, 20 Maret 2019.
"Sebagai pendiri negara merdeka Kazakhstan, saya melihat tugas saya sekarang memfasilitasi generasi muda untuk naik menjadi pemimpin, melanjutkan reformasi yang sedang berlangsung di negara," kata Nazarbayev.
Baca:Kazakhstan Mereformasi Konstitusi
Keputusan Nazarbayev meninggalkan kursi orang nomor satu di Kazakhstan mengejutkan pasar mata uang negara itu. Nilai surat utang Kazakhstan anjlok dan nilai mata uangnya melemah dibandingkan rubel Rusia. Moskow adalah mitra utama Kazakhstan dan Nazarbayev sangat menikmati hubungan baiknya dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Juru bicara pemerintah Rusia Dmitry Peskov mengatakan Presiden Putin dan Nazarbayev telah melakukan pembicaraan per telepon pada Selasa sore, 19 Maret 2019, namun bidang pers tidak memiliki informasi apa yang dibicarakan kedua pemimpin itu.
Sedangkan Valentina Matvienko, Juru bicara Majelis Tinggi Parlemen Rusia dan sekutu dekat Presiden Putin, mengatakan pengunduran diri Nazarbayev sungguh tidak disangka-sangka.
Atas pengunduran diri Nazarbayev, maka Kassym-Jomart Tokayev, Juru bicara Majelis Tinggi Parlemen Kazakhstan akan bertindak sebagai presiden sementara hingga terpilih presiden yang baru.