TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Venezuela Nicolas Maduro sedang merencanakan restrukturisasi besar-besaran di tubuh pemerintahannya. Hal itu sebagai bagian dari upaya pemulihan negara setelah pemadaman listrik berhari-hari di tengah-tengah perebutan tampuk kekuasaan dengan kubu oposisi.
“Presiden Nicolas Maduro telah meminta jajaran kabinet untuk menggunakan peran mereka dengan maksimal dalam mengevaluasi besar-besaran metode dan fungsi-fungsi lembaga negara serta untuk melindungi negara dari ancaman apapun,” kata Wakil Presiden Venezuela, Delcy Rodriguez, Minggu, 17 Maret 2019, waktu setempat.
Baca:Listrik Padam, Warga Venezuela Terpaksa Pakai Air Limbah Selokan
Sejumlah warga membawa jerigen setelah mengumpulkan air yang keluar dari saluran pembuangan limbah ke Sungai Guaire di Caracas, Venezuela, 11 Maret 2019. REUTERS/Carlos Garcia Rawlins
Dikutip dari reuters.com, Senin, 18 Maret 2019, rencana melakukan perombakan besar-besaran ini dilakukan setelah hampir sepekan terjadi pemadaman listrik di Venezuela. Sebelumnya negara itu telah mengalami hyperinflasi, kekurangan bahan makanan, obat-obatan dan gelombang emigrasi jutaan warga negara itu pindah ke negara lain.
Baca: Venezuela Lumpuh Tanpa Listrik, Oposisi Umumkan Darurat Nasional
Presiden Maduro menyalahkan pemadaman listrik ini karena serangan siber yang dilakukan Amerika Serikat dan sabotase oleh kubu oposisi. Namun sejumlah insinyur di Venezuela mengatakan pemadaman ini imbas setelah bertahun-tahun tidak ada investasi dan kurangnya perawatan pada sumber-sumber pembangkit tenaga listrik di penjuru Venezuela.
Ketika mengunjungi para pegawai listrik negara di wilayah selatan Venezuela pada Sabtu, 16 Maret 2019, Maduro berjanji akan melakukan sebuah restrukturisasi di tubuh Corpoelec, yakni sebuah perusahaan listrik negara. Dia juga berjanji menciptakan sebuah unit pasukan bersenjata yang fokus melindungi infrastruktur vital dari serangan siber.
Presiden Maduro sebenarnya sudah berkali-kali merombak anggota kabinet sejak dia menjabat sebagai orang nomor satu di Venezuela pada 2013. Sejumlah pejabat militer menduduki posisi strategis diantaranya menteri perminyakan, menteri dalam negeri dan menteri energi.