Dr Kate Ahmad, 39 tahun, adalah staf spesialis neurologis dan direktur pelatihan dokter di Rumah Sakit Royal North Shore. Dia tumbuh di Hobart dan belajar di sekolah Katolik.
Meskipun dia senang banyak yang mendukung petisinya, dia mengerti tidak ada mekanisme untuk mengusir politisi kecuali mereka adalah penjahat atau warga negara ganda, tetapi dia ingin menegaskan maksudnya.
"Ini harus menjelaskan bahwa ujaran kebencian semacam ini tidak akan diterima oleh masyarakat atau negara secara keseluruhan, bahwa ada dampak terhadap perilaku ini," katanya.
Seorang pemuda melempar telur ke kepala Senator Queensland, Fraser Anning saat menjawab pertanyaan awak media di Melbourne, Australia, Sabtu 16 Maret 2019. Foto/video instagram
Rekan pembuat petisi lain, Harris Sultan, 35 tahun, seorang mantan Muslim, penulis dan aktivis yang datang ke Australia dari Pakistan. Dia termotivasi untuk memulai petisi karena dia percaya dapat diterima untuk berdebat tentang ideologi. "tetapi kita tidak bisa fanatik terhadap orang-orang," katanya.
Baca: Aksinya Viral, Remaja Penimpuk Telur Senator Australia Bilang ini
Sementara PM Australia Scott Morrison mengecam pernyataan Fraser Anning yang menghubungkan imigran Muslim dengan serangan teror di dua masjid di Selandia Baru oleh teroris ekstremis sayap kanan. Morrison menyebut pernyataan itu menjijikkan dan tidak diterima di Australia.
Kepala Senator Queensland Australia, Fraser Anning, juga ditimpuk telur oleh seorang remaja pria saat wawancara di acara politik sayap kanan di Melbourne.
Remaja asal Melbourne bernama Will Connolly mengendap-endap dari belakang dan menimpuk kepala senator dengan telur sambil merekam dengan ponsel-nya. Aksi Connolly viral dan mendapat dukungan luas.
Sebelumnya Senator Anning mengatakan dalam sebuah tweet, "Apakah ada yang masih membantah hubungan antara imigran Muslim dan kekerasan?"
Foto: Salahkan Muslim Atas Teror Selandia Baru, Senator Dilempar Telur
"Saya ingin tahu apakah akan ada banyak kemarahan dari sayap kiri ketika serangan teroris Muslim berikutnya terjadi? Kemungkinan besar diam dan berbicara tentang serangan serigala, penyakit mental dan tidak ada koneksi ke Islam," tambahnya.
Dalam rilisnya di media, Frasser Anning mengatakan "sementara semua jenis kekerasan seperti ini tidak pernah bisa dibenarkan, yang disoroti adalah meningkatnya ketakutan dalam masyarakat kami, baik di Australia dan Selandia Baru, akan meningkatnya kehadiran Muslim," kata Fraser Anning mengaitkan motif teror di Selandia Baru dengan imigran Muslim.