TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pria Muslim menyapa ramah tanpa rasa curiga kepada Brenton Tarrant saat memasuki masjid Al Noor di kota Christchurh, Selandia Baru kemarin siang.
"Hello, brother," kata pria Muslim itu yang langsung dijawab dengan tembakan oleh Tarrant.
Tiga peluru yang ditembakkan Tarrant, mengutip laporan Al jazeera, merengut nyawa pria yang menyapanya dengan ramah dan hangat.
Baca: PM Selandia Baru Sebut Penembakan 2 Masjid Serangan Teroris
Dia menjadi korban pertama dari kekejaman Tarrant yang menembaki orang-orang dalam masjid Al Noor untuk salat Jumat.
Tarrant, warga Australia berusia 28 tahun, tanpa belas kasih menerobos masuk lorong dan ruang masjid menembaki orang-orang yang ada di dalam.
Sebanyak 49 orang tewas termasuk sejumlah anak-anak. Puluhan orang terluka termasuk ayah dan anak laki-laki yang keduanya warga Indonesia.
Seluruh korban serangan teror Tarrant dilarikan ke rumah sakit.
Tanpa rasa belas kasih, pria yang aktif di media sosial ini menayangkan secara langsung aksi biadabnya itu.
Baca: Kisah Guru yang Jadi Pahlawan Serangan Teroris di Selandia Baru
Seketika media sosial ramai merespons kekejaman Tarrant menjawab sapaan Hello, brother oleh pria yang bersiap salat Jumat.
"Hello, Brother adalah kata-kata terakhir dari korban pertama Selandia Baru. Saat dia berhadapan dengan senjata, kata terakhirnya adalah kata-kata penuh damai cinta tanpa syarat. JANGAN katakan padaku tindakan tanpa kekerasan atau pasifisme sebagai pengecut," ujar seorang pengguna Twitter.
"Pria Muslim pertama yang tewas, kata-kata terakhirnya adalah 'hello, brother'. Kata-kata ini diucapkan oleh seorang pria yang melambangkan Islam. Dia memiliki senjata yang diarahkan kepadanya oleh seorang pria dengan niat yang jelas untuk membunuh dan bagaimana dia menanggapinya? Dengan kemarahan? Dengan agresi? Tidak, dengan sapaan yang paling lembut dan tulus, 'Hello, brother.'" tulis Aziz Helou, warga Melbourne, Australia di akun Facebooknya.
Baca: Pelaku Penembakan di Selandia Baru Terancam Hukuman Seumur Hidup
"Mungkin pahlawan ini mencoba meredakan situasi? Mungkin Allah menggunakan orang ini untuk menunjukkan pada dunia kebaikan Islam. Saya tidak tahu tetapi apa yang saya inginkan adalah untuk memastikan, apakah hal detil ini tidak hilang di antara kalian. Bahwa perbuatan pria ini adalah tindakan Islami, cara yang berani dan hangat tulus untuk menghentikan kekerasan daripada memanasinya."
Brenton Tarrant telah ditangkap dan diadili hari ini di pengadilan Selandia Baru atas aksi teror di masjid di Christchurch. Ia akan didakwa melakukan pembunuhan yang ancaman hukumannya penjara seumur hidup.