TEMPO.CO, Washington -- Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengecam serangan teror di Selandia Baru, yang menewaskan 49 jamaah masjid pada saat salat Jumat berlangsung pada Jumat, 15 Maret 2019.
Baca:
PM Selandia Baru Sebut Penembakan 2 Masjid Serangan Teroris
“Saya bicara dengan Perdana Menteri Ardem dari Selandia Baru untuk mengekspresikan duka cita atas nama seluruh bangsa menyusul serangan teror mengerikan di dua masjid,” kata Trump, yang duduk di Resolute Desk atau Meja Keteguhan di Gedung Putih, seperti dilansir CNN pada Jumat, 16 Maret 2019.
Trump melanjutkan,”Tempat suci ibadah ini menjadi tempat pembunuhan yang keji. Kita semua telah melihat apa yang terjadi. Ini hal yang mengerikan,” kata Trump, yang mengatakan serangan itu sebagai bentuk aksi terorisme untuk pertama kalinya.
Baca: Kisah Guru yang Jadi Pahlawan Serangan Teroris di Selandia Baru
Secara terpisah, bekas Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, mengucapkan belasungkawa bersama istrinya Michelle untuk warga Selandia Baru lewat Twitter. “Kami berduka bersama Anda dan komunitas Muslim,” kata dia. “Kita semua harus melawan kebencian dalam segala bentuknya.
Tokoh Demokrat Bernie Sanders, yang maju sebagai calon kandidat Presiden AS untuk pilpres 2020, juga menyuarakan belasungkawa.
Karamel [Ververidis Vasilis/Shutterstock/Amazon]
“Hati kita bersama para korban serangan mengerikan di Christchurch, Selandia Baru. Tidak seorangpun harus merasa takut karena agamanya. Kita harus bersama mengecam semua bentuk kebencian, kekerasan, dan membangun masa depan yang saling menghormati dan mengerti,” kata Sanders.
Baca: Pelaku Penembakan di Selandia Baru Pernah Jadi Instruktur Gym
Bekas Wakil Presiden AS, Joe Biden, yang pernah menjadi wapres Obama, mengatakan belasungkawa atas serangan teror di Selandia Baru.
“Atas nama saya, Jill, dan semua keluarga besar Biden, hati kami berduka untuk komunitas di Christchurch, yang menderita akibat serangan kejam pada hari ini. Ibadah Jumat bagi mereka yang berkumpul di masjid-masjid mereka telah menyaksikan keluarga tercerai berai akibat kebencian itu,” kata Biden.
Brenton Tarrant, yang diduga melakukan penembakan di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru, Jumat, 15 Maret 2019. Polisi berhasil menangkap Brenton bersama tiga terduga lainnya. Media Sosial/REUTERS
Media CBC melansir Perdana Menteri, Justin Trudeau, mengecam serangan teror di Christchurch. Ini mengingatkannya pada serangan teror Alexandre Bissonnette di masjid Quebec, yang menewaskan enam warga Muslim.
Baca: Pelaku Penembakan di Selandia Baru Terancam Hukuman Seumur Hidup
“Sering sekali, Muslim menderita kehilangan dan penderitaan yang tidak terbayangkan di tempat-tempat yang seharusnya mereka merasa sangat aman,” kata Trudeau. “Untuk maju ke depan bersama sebagai sebuah dunai, kita perlu mengenai keberagaman sebagai sumber kekuatan dan bukan ancaman.”
We extend our deepest condolences to the families and friends who lost loved ones in the terrorist attack on two mosques in New Zealand. Please read my statement on this senseless tragedy: https://t.co/hSxGVQCTZE
— Justin Trudeau (@JustinTrudeau) March 15, 2019
Trudeau menambahkan,”Kita semua harus melawan Islamofobia dan bekerja menciptakan sebuah dunia yang semua orang, apapun keyakinan, di mana mereka tinggal, atau dilahirkan, dapat merasa aman,” kata dia soal penembakan atas jamaah dua masjid di Selandia Baru.