Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Guru yang Jadi Pahlawan Serangan Teroris di Selandia Baru

image-gnews
Naeem Rashid warga Pakistan yang mengajar sebagai guru di Christchurch menjadi pahlawan dalam serangan teror di Selandia Baru. [NEWS.COM.AU]
Naeem Rashid warga Pakistan yang mengajar sebagai guru di Christchurch menjadi pahlawan dalam serangan teror di Selandia Baru. [NEWS.COM.AU]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang guru warga Pakistan, Naeem Rashid menjadi pahlawan dalam serangan teroris di Selandia Baru kemarin. Ratusan umat Muslim sedang salat Jumat di dua masjid di kota Christchurch ketika pelaku teror menembaki mereka secara membabi buta. 

Rashid yang berprofesi sebagai guru di Christchurh, bergulat dengan pelaku teror, Brenton Tarrant yang saat itu menembaki orang-orang yang berada di dalam masjid Al Noor .


Baca: Korban Penembakan di Christchurch Sapa Pelaku Sebelum Dibidik

Pria asal Abbottabad, Pakistan berusaha melumpuhkan Tarrant demi melindungi orang-orang yang berada di dalam masjid.

Rashid terluka parah akibat tembakan teroris Tarrant. Ia dilarikan ke rumah sakit. Namun, nyawanya tak tertolong. Rashid meninggal kemarin malam.

Tragis, anak Rashid berusia 21 tahun bernama Talha, tewas dalam serangan teror yang dilakukan Tarrant.

Saudara laki-laki Rashid, Khursheed Alam membenarkan kematian saudaranya dan keponakannya dalam serangan teror di masjid Al Noor.


Baca: Detik-detik Penembakan Masjid di Selandia Baru


Komisi Tinggi Pakistan di Wellington menjelaslkan ada empat warga Pakistan terluka dan 5 lainnya hilang dalam serangan teror saat salat Jumat kemarin.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Seorang penyintas lainnya, Syed Mazharuddin menjelaskan, seorang pria menjadi pahlawan dalam serangan teror di masjid Linwood saat salat Jumat kemarin.

Mazharuddin tidak menyebut identitas pahlawan dalam serangan teroris di Selandia Baru. Dia menyaksikan beberapa detik setelah masjid Linwood diserang, pria itu berusaha mencegah pelaku teror menyerang dan kemudian berhasil mengambil satu senjata pelaku teror.

"Dia melihat peluang dan menonjok dan mengambil senjatanya," kata Mazharuddin, seperti dikutip dari Daily Mail, 16 Maret 2019.


Baca: 40 Tewas, Kepala Negara Islam Kutuk Penembakan di Selandia Baru

Pria itu, Mazharuddin melanjutkan, berusaha mengejar pelaku teror dengan membawa senjata yang berhasil diambilnya. Namun dia tidak dapat menemukan pelatuk pistol.

"Dia berlari mengejar pelaku tetapi ada orang yang menunggunya di mobil dan melarikan diri," kata Mazharuddin.

Serangan teroris di Selandia Baru dikutuk oleh masyarakat internasional dan para pemimpin dunia. Sebanyak 49 orang tewas dan puluhan orang terluka termasuk anak-anak. 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Aksi Panggung Guru se-Indonesia Menarasikan Sejarah Kemerdekaan di Taman Budaya Yogyakarta

13 hari lalu

Aksi panggung para guru di Taman Budaya Yogyakarta memperingati momentum kemerdekaan Sabtu (24/8). Tempo/Pribadi Wicaksono
Aksi Panggung Guru se-Indonesia Menarasikan Sejarah Kemerdekaan di Taman Budaya Yogyakarta

Ratusan guru memperingati momen kemerdekaan Indonesia dengan aksi panggung Menemukan Kembali Indonesia.


Indra Bekti Tahu Pahlawan Siti Manggopoh dari Sumatera Barat Berkat Pagelaran Sabang Merauke

21 hari lalu

Indra Bekti. Instagram
Indra Bekti Tahu Pahlawan Siti Manggopoh dari Sumatera Barat Berkat Pagelaran Sabang Merauke

Indra Bekti tampil sebagai Bagong dari kisah pewayangan dalam Pagelaran Sabang Merauke


Sekretaris Dewan Pengarah BPIP Pupuk Semangat Kebangsaan

31 hari lalu

Sekretaris Dewan Pengarah BPIP, Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya pada acara penyerahan duplikat Bendera Pusaka kepada Bupati dan Walikota seluruh Indonesia dari BPIP di Balai Samudera, Jakarta Utara, Rabu, 7 Agustus 2024. TEMPO/Andi Prasetyo
Sekretaris Dewan Pengarah BPIP Pupuk Semangat Kebangsaan

Wisnu mengatakan, pada 17 Agustus 1966, Presiden Pertama Indonesia, Soekarno, dalam pidato terakhirnya berjudul "Jas Merah", mengingatkan kepada anak bangsa agar tidak melupakan sejarah.


7 Tips Memilih Daycare yang Aman untuk Anak

36 hari lalu

Orangtua perlu waspada ketika memilih daycare. Pastikan periksa lisensi dan akreditasinya sebelum memilih. Berikut ini beberapa tipsnya. Foto: Canva
7 Tips Memilih Daycare yang Aman untuk Anak

Orangtua perlu waspada ketika memilih daycare. Pastikan periksa lisensi dan akreditasinya sebelum memilih. Berikut ini beberapa tipsnya.


Dilema Penghapusan Jurusan IPA dan IPS, Guru SMA Bisa Kekurangan Jam Mengajar

44 hari lalu

Siswa SMA melihat koleksi Museum Adityawarman di Ruangan Perhiasan pada 21 September 2023. (TEMPO/Fachri Hamzah)
Dilema Penghapusan Jurusan IPA dan IPS, Guru SMA Bisa Kekurangan Jam Mengajar

Karena ada mata pelajaran yang sangat diminati dan sebaliknya, sehingga guru kekurangan jam mengajar.


Jumlah Guru Pensiun di Jakarta Lebih Banyak Dibandingkan Penerimaan Guru Baru

45 hari lalu

Sejumlah guru honorer dari Kabupaten Bekasi melakukan aksi jalan kaki menuju Istana Negara saat melintas di Cawang, Jakarta Timur, Kamis, 12 Oktober 2023. Mereka menilai Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi tidak mengusulkan formasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) untuk pendidik mata pelajaran agama Islam sejak 2021. ANTARA/Fakhri Hermansyah
Jumlah Guru Pensiun di Jakarta Lebih Banyak Dibandingkan Penerimaan Guru Baru

Selama lima tahun terakhir ada sekitar 1.900 sampai 2.500 orang guru pensiun. Sedangkan pemerintah baru bisa membuka pendaftaran untuk 1.700 guru.


Pengamat Sebut Sekolah Perlu Sosialisasikan Penghapusan Jurusan di SMA ke Orang Tua

45 hari lalu

Peniadaan jurusan di SMA membuat siswa tidak fokus. Sudah diterapkan di beberapa negara, tapi dengan infrastruktur yang memadai.
Pengamat Sebut Sekolah Perlu Sosialisasikan Penghapusan Jurusan di SMA ke Orang Tua

Sekolah juga mesti memiliki gambaran secara teknis penghapusan jurusan di SMA, guna mengawal implementasi kebijakan tersebut.


Peniadaan Jurusan IPA-IPS di SMA, Anggota Dewan Pendidikan Jatim: Masalahnya Ada di Guru

46 hari lalu

Ilustrasi pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA). TEMPO/Prima Mulia
Peniadaan Jurusan IPA-IPS di SMA, Anggota Dewan Pendidikan Jatim: Masalahnya Ada di Guru

Peniadaan jurusan IPA-IPS di SMA dinilai tepat asalkan ketersediaan guru menunjang.


Tuai Polemik, Kemendikbudristek Hapus Jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di SMA

48 hari lalu

Ilustrasi siswa SMA. ANTARA
Tuai Polemik, Kemendikbudristek Hapus Jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di SMA

Kemendikbudristek menghapus jurusan IPA, IPS, dan Bahasan yang akan diterapkan mulai tahun ajaran 2024/2025.


Heru Budi Imbau Kepala Sekolah Tak Rekrut Guru Honorer Tanpa Sepengetahuan Pemprov

48 hari lalu

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meninjau Rumah Pompa Air Sentiong di Ancol, Jakarta Utara, Kamis, 29 Februari 2024. Dok. Pemprov DKI, beritajakarta.com
Heru Budi Imbau Kepala Sekolah Tak Rekrut Guru Honorer Tanpa Sepengetahuan Pemprov

Heru mengimbau kepada guru honorer yang terdampak dapat mendaftar kontrak kerja individu atau KKI pada Agustus 2024.