TEMPO.CO, Jakarta - Prancis bersiap untuk menganalisis 2 kotak hitam Boeing 737 MAX 8 milik maskapai Ethiopian Airlines yang jatuh pekan lalu dan menewaskan 157 orang dari 35 negara.
Penyelidik di Prancis akan mencari kunci penyebab jatuhnya Ethiopian Airlines beberapa saat setelah lepas landas dari bandara Addis Ababa menuju Nairobi, Kenya.
Baca: FAA: Ada Kesamaan Kecelakaan Ethiopian Airlines dan Lion Air
Mengutip Reuters, 15 Maret 2019, analisis teknis akan dimulai hari ini. Biro Penyelidikan dan Analisis Keamanan Penerbangan Sipil Prancis atau BEA mengatakan, Kesimpulan awal dari analisis ini akan rampung dalam beberapa hari ke depan.
Penyelidikan ini juga akan menginvestigasi kaitan jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines dengan Lion Airlines yang jatuh pada Oktober lalu di Indonesia yang menewaskan 189 orang.
Baca: Pilot AS Keluhkan Pesawat Boeing 737 MAX 8, Ada Apa?
Sesuai peraturan internasional, Ethiopia akan memimpin penyelidikan. BEA Prancis sebagai penasehat akan memimpin analisis kotak hitam.
Badan Keamanan Transportasi Nasional Amerika Serikat juga mengirimkan tiga investigator untuk membantu BEA.
Baca: Donald Trump: AS Akan Larang Terbang Seluruh Boeing 737 MAX
Hanya Prancis dan Amerika Serikat yang berpengalaman dalam melakukan penyelidikan setiap kali terjadi kecelakaan pesawat Airbus atau Boeing.
Delegasi biro investigasi Ethiopia terbang ke Paris dari Addis Ababa untuk melakukan investigasi atas kecelakaan pesawat Boeing 737 MAX milik maskapai Ethiopian Airlines.