TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 111 sekolah di negara bagian Johor, Malaysia terpaksa diliburkan setelah diduga terjadi sebuah polusi zat kimia pada akhir pekan lalu. Dugaan kebocoran zat kimia ini telah menyebabkan lebih dari 500 murid, guru dan pihak lainnya dirawat di rumah sakit karena keracunan.
Kementerian Pendidikan Malaysia mengatakan jumlah sekolah yang meliburkan diri naik pada Rabu, 13 Maret 2019 menjadi 111 sekolah. Otoritas berwenang sangat yakin kasus keracunan massal ini disebabkan oleh limbah beracun yang dibuang ke sungai dekat sekolah-sekolah di wilayah selatan negara bagian Johor, Malaysia.
Baca : Keracunan Makanan Bisa Terjadi Akibat Makanan Menggoda Ini
"Berdasarkan kondisi saat ini dan nasihat dari komite penanganan bencana negara bagian Johor, maka Kementerian Pendidikan Malaysia memutuskan untuk meliburkan total 111 sekolah yang ada di area Pasir Gudang secepatnya," Kata Menteri Pendidikan Malaysia, Maszlee Malik, seperti dikutip dari reuters.com, Kamis, 14 Maret 2019.
Kasus keracunan pada murid dan guru di negara bagian Johor semakin membuat resah saat beredar kabar seorang murid meninggal karena polusi zat kimia beracun di Pasir Gudang ini. Menteri Kesehatan Malaysia Dzulkefly Ahmad menyangkal kabar ini.
Baca: Jumlah Saksi Keracunan Susu di Tangerang Selatan Terus Bertambah
"Saya ingin menekankan berita viral soal kematian satu orang korban, itu tidak benar. Tidak ada korban jiwa," kata Dzulkefly, Rabu, 13 Maret 2019, seperti dikutip dari channelnewsasia.com.
Sedangkan Menteri Energi, Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Perubahan Iklim Malaysia, Yeo Bee Yin mengatakan sudah diamankan satu terduga yang terlibat dalam kasus ini akan segera diajukan ke persidangan.
Sebelumnya melalui akun Facebook yang diunggahnya pada Rabu, Menteri Pendidikan Malaysia mengatakan situasi saat ini semakin kritis. Jumlah mereka yang dirawat akibat kasus keracunan ini menjadi 506 orang. Pada Senin, 11 Maret 2019, tercatat sebanyak 44 orang di rawat di rumah sakit, dimana dari jumlah itu 6 orang diantaranya dirawat di ICU dan 33 dari jumlah itu adalah murid.