TEMPO.CO, Melbourne – Pembacaan putusan hukuman untuk Kardinal George Pell atau Kardinal Pell dalam kasus pelecehan seksual anak di pengadilan Australia bakal disiarkan secara langsung.
Baca:
Ini merupakan keputusan langka dari pengadilan lokal, yang telah merahasiakan jalannya pengadilan tertutup ini selama beberapa bulan dengan melarang liputan media massa.
“Pengadilan County Court berkomitmen terhadap prinsip peradilan terbuka. Putusan hakim ketua Peter Kidd dalam kasus ini akan disiarkan secara langsung,” begitu pernyataan dari juru bicara County Court seperti dilansir Rappler pada Selasa, 12 Maret 2019.
Pengadilan akan membacakan putusan hukuman terhadap mantan bendahara Vatikan, Pell, pada Rabu, 13 Maret 2019. Siaran langsung pembacaan putusan ini akan dilakukan oleh media ABC dari Australia seperti dilansir Channel News Asia.
Baca:
Pengadilan di Australia jarang mengizinkan siaran langsung persidangan dan putusannya. Ini merupakan pertama kalinya County Court di Melbourne memutuskan putusan akan disiarkan secara langsung oleh media massa.
Pell, 77 tahun, merupakan tokoh paling senior dari gereja Katholik Roma yang terkena kasus pelecehan seksual anak. Dia terancam hukuman penjara maksimal 50 tahun karena terbukti melakukan 5 dakwaan pelecehan seksual terhadap dua orang anak paduan suara di sebuah katedral di Melbourne pada 1996 – 1997. Salah satu korban telah meninggal pada usia muda.
Baca:
Pengadilan County Court, Victoria, Melbourne, Australia, seperti dilansir Reuters, memutus Pell bersalah pada Desember 2018. Namun, hakim ketua Peter Kidd mencegah media memberitakan jalannya persidangan kasus itu ke publik hingga akhir Februari 2019 ketika jaksa penuntut menarik rencana untuk menggelar pengadilan kedua terkait Pell.
Baca:
Perintah pelarangan pemberitaan oleh pengadilan ini dinilai kontroversial, yang membuat media massa tidak bisa memberitakan kasus ini sejak Juni 2018. Pell telah mengajukan banding atas putusan bersalah pengadilan terhadap dirinya. Proses persidangan pengadilan banding ini akan mulai digelar pada 5-6 Juni 2019.
Kasus pelecehan seksual anak ini diharapkan akan mendorong para korban pelecehan seksual oleh imam untuk muncul ke permukaan. Vatikan telah menggelar konferensi yang membahas penanganan kasus pelecehan seksual anak pada Februari 2019.