TEMPO.CO, Jakarta - Putri Maria Rodriguez meninggal dunia di rumah sakit anak JM de Los Rios, Caracas, akibat krisis listrik di Venezuela.
Para staf medis berupaya keras menolong nyawa anak malang tersebut di tengah keterbatasan daya yang dibutuhkan alat medis.
"Sangat mengerikan setelah mati listrik. Putri saya membutuhkan perawatan selama enam jam, dan hanya bisa jika listrik tersedia," kata Rodriguez, 36 tahun, seperti dikutip dari Reuters, 12 Maret 2019. Rodriguez juga semakin khawatir berkurangnya makanan dan air di rumah sakit.
Baca: Warga Venezuela Mengais Keranjang Sampah Demi Dapat Makanan
Rumah sakit Venezuela berjuang di tengah keterbatasan listrik sejak 7 Maret. Kamis pekan lalu, listrik di seluruh Venezuela mati total.
Menurut laporan Reuters, rumah sakit umum biasanya memiliki generator untuk listrik cadangan. Namun, dokter mengaku mereka tidak bisa mengandalkan lagi generator karena tidak ada bahan bakar.
Julio Castro dari organisasi nirlaba Doctors for Health mengatakan, mati listrik total menimpa seluruh rumah sakit Venezuela. Kelompok ini menghitung sedikitnya 21 orang meninggal di rumah sakit akibat kekurangan listrik.
"(Mati listrik) ini terjadi di saat rumah sakit kelebihan kapasitas. Ini tidak seperti kondisi rumah sakit yang semestinya," kata Castro.
Di antara yang paling mengkhawatirkan akibat krisis listrik di rumah sakit adalah bayi yang baru lahir.
Sekitar 10 persen dari 1.500 bayi yang baru lahir di Venezuela setiap harinya, membutuhkan inkubator yang memerlukan tenaga listrik.
Baca: 3 Kondisi Memprihatinkan di Venezuela
Bahkan sebelum mati listrik, sistem kesehatan negara telah lumpuh. Tahun lalu, para dokter dari separuh rumah sakit Venezuela diserang oleh orang-orang yang marah karena terlambat merawat kerabat mereka.
Mati listrik di rumah sakit menyebabkan staf kesulitan mencari air, dan menimbulkan masalah sanitasi kekurangan produk pembersih. Krisis listrik menambah risiko pasien-pasien prioritas tinggi di Venezuela karena rumah sakit tidak bisa menggunakan alat medis-nya.