TEMPO.CO, Addis Ababa – Presiden Kenya, Uhuru Kenyatta, mengucapkan belasungkawa kepada keluarga dan kerabat korban jatuhnya pesawat maskapai Ethiopian Airlines.
Baca:
Pesawat Ethiopian Airlines Jatuh, 157 Orang Dikhawatirkan Tewas
“Kami merasa sedih atas berita jatuhnya pesawat maskapai Ethiopian Airlines, yang jatuh enam menit setelah lepas landas dalam penerbangan menuju Kenya,” kata Kenyatta lewat akunnya di Twitter seperti dilansir Aljazeera pada Ahad, 10 Maret 2019.
Maskapai bakal mengirim staf ke lokasi kejadian untuk membantu upaya penanganan darurat bersama otoritas terkait.
Aljazeera melaporkan dari Bandara Nairobi, Kenya, bahwa maskapai telah membuka meja layanan informasi bagi kerabat korban yang ingin menanyakan perkembangan penanganan jatuhnya pesawat.
“Beberapa dari mereka adalah warga Kenya dan diplomat, yang mungkin datang ke konferensi PBB di sini di Nairobi, yang akan dimulai besok,” kata Catherine Soi, jurnalis Aljazeera dari Bandara Nairobi.
Baca:
Satu Korban Kecelakaan Ethiopian Airlines Berasal dari Indonesia
Pesawat Boeing 737-800 MAX yang jatuh ini sama dengan tipe pesawat milik maskapai Indonesia yaitu Lion Air, yang jatuh di Laut Jawa pada Oktober 2018 setelah lepas landas 13 menit dari Jakarta dan menewaskan 189 orang penumpang.
Kecelakaan pesawat besar yang sebelumnya melibatkan maskapai Ethiopian Airlines adalah pesawat 737-800 yang meledak setelah lepas landas dari Bandara Lebanon pada 2000 dan menewaskan 83 penumpang serta 7 kru.
Chief Executive Officer Ethiopian Airlines, Tewolde GebreMariam, mengatakan ada satu warga negara Indonesia menjadi korban dalam kecelakaan ini.
Baca:
Seperti dilansir Reuters, GebreMariam mengatakan mayoritas korban berasal dari Kenya yaitu sebanyak 32 orang. Korban dari Kanada sebanyak 18 orang, 9 Ethiopia, 8 Italia, 8 Cina, 8 Amerika Serikat, 7 Inggris, dan 7 Prancis.
Accident Bulletin no. 2
— Ethiopian Airlines (@flyethiopian) March 10, 2019
Issued on march 10, 2019 at 01:46 PM pic.twitter.com/KFKX6h2mxJ
Lalu ada 6 orang korban berasal dari Mesir, 5 Belanda, 4 India, 4 Slowakia, 3 Austria, 3 Swedia, 3 Rusia, dan 2 Moroko.
2 Korban berasal dari Spanyol, Polandia, dan Israel. Juga ada satu korban masing-masing dari Belgia, Indonesia, Somalia, Norwegia, Serbia, Togo, Mozambik, Rwanda, Sudan, Uganda, dan Yaman. Juga ada empat korban yang tercatat menggunakan paspor PBB sehingga kewarganegaraannya belum diketahui dalam peristiwa jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines ini.
Tonton Ethiopian Airlines Jatuh, Ini Fakta-Fakta yang Dirilis Maskapai